BPDP-KS Redam Guncangan Harga CPO dari Perang Rusia-Ukraina
- ANTARA FOTO/Jojon
VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, situasi geopolitik yang meningkat dengan terjadinya perang Rusia-Ukraina, membuat harga komoditas termasuk crude palm oil (CPO) melonjak sangat ekstrem.
Namun, dalam kondisi tersebut Sri Mulyani memuji kinerja Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS), sebagai salah satu Badan Layanan Umum (BLU) yang mampu menjadi peredam kejut atau 'shock absorber' dari gejolak harga CPO tersebut.
"Dan (BPDP-KS) ini memang didisain sebagai mekanisme untuk meng-absorbsi shock atau guncangan pada saat harga CPO jatuh, maupun pada saat harga CPO naik," kata Sri Mulyani dalam telekonferensi, Rabu 30 Maret 2022.
Baca juga: Penjelasan Said Aqil Soal Islam Nusantara
Karenanya, Sri Mulyani menekankan bahwa sebegitu pentingnya peran BPDP-KS sebagai BLU, maka fokus evaluasi kinerja terhadapnya tidak boleh hanya dari jumlah dananya yang tiba-tiba naik atau justru merosot tajam pada 2-3 tahun yang lalu.
"Karena kemampuan BLU untuk mengelola guncangan keuangan itu sangat penting," ujarnya.
Namun di sisi lain, Menkeu menegaskan aspek yang juga sangat penting diperhatikan dari BLU yakni berada pada aspek-aspek utama penilaiannya. Yakni kemampuan organisasi, manajemen, kepemimpinan, hingga ke aspek SDM.
"Sehingga mereka mampu untuk terus menjalankan tugas dan fungsinya," kata Sri Mulyani.
Karenanya, Sri Mulyani mengatakan bahwa dengan tantangan pembangunan yang memang akan terus ada ke depannya, maka hadirnya pemerintah dan instrumen keuangan negara termasuk BLU juga harus selalu mampu meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya masing-masing demi melayani masyarakat.
"Supaya kita bisa menghadapi tantangan di dalam perjalanan kita menuju tujuan bernegara, yaitu menciptakan masyarakat adil dan makmur, kesejahteraan sosial, dan bahkan menjadi bagian dari dunia yang bermartabat," ujarnya.