Sebulan Jelang Arus Mudik, Ratusan Km Jalan di Jateng Masih Rusak

Petugas sedang memperbaiki jalan provinsi di Jateng.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya  (DPUBMCK) Provinsi Jawa Tengah mencatat ada beberapa perbaikan jalan provinsi di Jateng yang sudah selesai. Sementara masih ada ratusan kilometer jalan lainnya yang rusak dari skala ringan hingga sedang yang sedang dalam proses perbaikan.

Per Sabtu 19 Maret 2022, ruas jalan provinsi yang dalam kondisi baik 1.871,860 km atau 77,90 persen dari total panjang jalan provinsi yang mencapai 2.404,741 Km.

Sedangkan jalan yang masih rusak skala sedang ada 312,125 km atau 12,92, yang rusak ringan ada 220,756 km. Sehingga total ada sekitar 532 km atau 22,10 persen jalan provinsi yang masih rusak.

Kepala DPUBMCK Provinsi Jawa Tengah AR Hanung Triyono mengatakan penanganan jalan rusak di jalan provinsi terus rutin dilakukan. Beberapa metode diterapkan dalam penanganan jalan provinsi. 

"Misalnya, ada ruas Surakarta-Gemolong-Geyer dengan panjang 30 km. Di situ itu mesti ada kegiatan fungsional. Mungkin bongkaran bahu jalan, babat rumput, tambal lubang jalan itu jelas ada," kata Hanung lewat keterangan tertulis, yang dikirimkan ke media, Minggu 20 Maret 2022.

Ilustrasi perbaikan jalan.

Photo :
  • U-Report

Ia menambahkan, penanganan jalan rusak itu bisa dilakukan dengan peningkatan atau pembetonan. Namun ia mengakui, karena anggaran yang terbatas maka penanganan dilakukan sebatas pemeliharaan fungsional.

"Uangnya juga terbatas. Yang diutamakan adalah fungsional, pemeliharaan fungsional dan juga ada paket peningkatan bertahap, nyicil. Surakarta-Gemolong-Geyer masih ada sekitar 10 km yang belum dibeton misalnya, kita bertahap," jelasnya.

Setiap kali ada laporan kerusakan jalan melalui aplikasi Jalan Cantik milik Pemprov Jateng, lanjutnya, segera dilakukan setidaknya kurang dari 24 jam. Di jalan nasional atau jalan kabupaten pun, masyarakat tetap bisa melaporkan kerusakan jalan dan jembatan melalui aplikasi Jalan Cantik.

Laporan: tvOne Semarang/Teguh Joko Sutrisno