Seluruh Tersus dan TUKS di Pelabuhan Panjang Kini Terapkan Inaportnet

Ilustrasi seorang buruh melakukan bongkar muat di pelabuhan
Sumber :
  • ANTARA/Maulana Surya Tri Utama

VIVA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berkomitmen dalam meningkatkan kelancaran arus barang di Pelabuhan serta menurunkan biaya logistik.

Komitmen ini ditandai dengan pelaksanaan kembali Go-Live penerapan Sistem Inaportnet yang ada di wilayah kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang. Yaitu, Terminal Khusus (Tersus) PT Sumber Indah Perkasa dan PT Indocement Tunggal Prakarsa.

Kasubdit Sistem Informasi dan Sarana Prasarana Direktorat Lalu Lintas Eko Sudarmanto mengatakan, bahwa dalam penerapan aplikasi Inaportnet, aspek yang pertama harus dijunjung tinggi adalah komitmen. yaitu bagaimana seluruh stakeholder yang terlibat dapat patuh terhadap standar operasional prosedur yang disepakati. 

“Tanpa komitmen yang kuat dari semua pihak, niscaya aplikasi ini akan bisa menjadi sistem rujukan utama untuk pelayanan barang di pelabuhan,” ujar Eko saat membuka acara Go Live Penerapan Sistem Inaportnet dan Penandatanganan Pakta Integritas di Surabaya, Jumat, 18 Maret 2022, dikutip dari keterangannya.

Ia mengungkapkan, implementasi Inaportnet saat ini telah bersinergi dan berkolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga lainnya dan pengawasan pelaksanaannya juga ditinjau langsung oleh Kemenkomarves dan KPK. 

“Untuk itu pelaksannya agar dilaksanakan dengan tanggung jawab,” katanya.

Ilustrasi bongkar muat di pelabuhan.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dewi Fajriani

Selanjutnya, aspek kedua yang harus tetap dijaga adalah koordinasi, yaitu bagaimana setiap pihak yang berkepentingan dapat saling bahu-membahu untuk mewujudkan tujuan implementasi dari aplikasi ini. Yang, tentunya melibatkan banyak pihak dan instansi terkait. 

“Oleh karena itu, saya ingatkan kembali agar kita bisa terus saling menghormati dan menghilangkan ego sektoral demi kepentingan khalayak yang lebih luas, serta terus meningkatkan koordinasi yang sudah terjalin baik selama ini,” ucap Eko. 

Selanjutnya, aspek terakhir adalah inovasi, yaitu bagaimana untuk terus memperbaiki kinerja dan pencapaian kita di masa mendatang dan terus berinovasi agar aplikasi Inaportnet memiliki manfaat lebih dari apa yang telah kita capai sekarang. 

“Untuk itu, saya minta kepada pemangku kepentingan agar tetap berpikiran terbuka, dinamis, dan selalu mengikuti perkembangan dunia kepelabuhanan dan teknologi penunjangnya, agar kita selalu siap untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi,” tutur Eko.

Sebagai informasi bahwa kunjungan kapal dan bongkar muat barang di Tersus PT Sumber Indah Perkasa dan PT Indocement Tunggal Prakarsa, yang berada di Katibung Lampung Selatan, untuk tahun 2017 hingga 2021 sebanyak 1.015 call. Terdiri dari 930 call kapal domestik dan 185 call kapal asing. 

Sedangkan pada Januari hingga Februari 2022 terdapat 61 call kapal domestik dan 11 call kapal asing. Sementara itu, barang yang terangkut melalui ke-dua Tersus ini untuk tahun 2017 hingga 2021 sebanyak 5,33 juta ton.

Terdiri dari 2,56 juta ton tujuan domestik dan 2,77 juta ton tujuan ekspor. Sedangkan pada Januari hingga Februari 2022 mencapai sebanyak 1,84 juta ton yang terdiri dari 1,67 juta ton tujuan domestik dan 162,23 ribu ton tujuan ekspor.

Dengan diberlakukannya Sistem Inaportnet di Tersus PT Sumber Indah Perkasa dan PT Indocement Tunggal Prakarsa ini, maka seluruh Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di wilayah kerja Kantor KSOP Kelas I Panjang kini resmi menerapkan Sistem Inaportnet.