Pasokan Terlambat, Warga Pamekasan Masih Kesulitan Cari Minyak Goreng

Rak Minyak Goreng Kosong di salah satu Alfamart. (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Dusep Malik

VIVA – Beberapa warga di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur kini masih kesulitan membeli minyak goreng. Hal itu lantaran persediaan di sejumlah toko habis.

Warga Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Arianti (30) terpaksa mendatangi sebanyak enam toko untuk membeli minyak goreng Rabu malam, 16 Maret 2022. Dia membeli malam-malam karena persediaan di rumahnya telah habis.

"Tapi semuanya tidak ada. Semuanya kosong. Katanya pasokan dari distributor lambat," katanya seperti dikutip Antara, Kamis 17 Maret 2022.

Viral Minyak Goreng Kosong, Indomaret Minta Maaf Tapi Bikin Ngakak Netizen

Photo :
  • Instagram@jagad.viral

Pertama kali, ia mendatangi Toko Swalayan Sinar Anugerah di Jalan Jokotole Pamekasan, karena ia juga mengunjungi rumah saudaranya di kota itu. Tapi persediaan minyak goreng habis.

Selanjutnya, perempuan ini mendatangi Toko Basmalah di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep dan Toko Bagus di alamat yang sama, tapi stoknya juga kosong.

Tidak hanya sampai di situ, perempuan tersebut juga melanjutkan ke toko milik MWC Nahdlatul Ulama di Kecamatan Larangan, yakni di sebelah barat Pasar Tradisional Keppo. Akan tetapi persediaan minyak goreng di toko itu juga kosong.

Ia kemudian melanjutkan ke toko Wina Mart di Duko Timur, Kecamatan Larangan, dan sebuah toko kelontong di alamat yang sama, akan tetapi juga kosong.

"Saya baru menemukan ada toko yang menjual minyak goreng di sebuah warung kecil Sokalelah dengan harga Rp17 ribu per liter, itupun hanya tinggal beberapa bungkus saja," katanya.

Tidak hanya Arianti, sejumlah ibu-ibu rumah tangga di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan juga mengakui hal yang sama. Salah satunya juga dialami Atamina (41).

Berbeda dengan Arianti yang mencari minyak goreng hingga ke Kota, Atamina memang hanya mendatangi sejumlah toko di dua pasar tradisional, yakni Pasar Sidorame Kertagena Laok dan Pasar Duko di Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, tapi semuanya habis.

"Padahal besok malam Nisfu Sya'ban. Saya tidak tau harus membeli minyak goreng dimana, karena semua toko yang saya datangi kosong," katanya.

Bagi warga di desa ini, malam Nisfu Sya'ban merupakan malam sedekah, karena masyarakat biasa membawa makanan ke masjid dan mushalla untuk dibagikan kepada warga yang mengikuti kegiatan istighatsah dan membaca Al Qur'an surat Yasin.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Achmad Sjaifudin menyatakan, kosong minyak goreng di sejumlah toko di Pamekasan, kemungkinan karena aksi panik warga.

"Kalau dari sisi distributor sebenarnya stok banyak dan melimpah, karena kami telah melakukan sidak secara langsung ke sejumlah toko grosir dan distributor minyak goreng," katanya.

Meskipun demikian, Achmad berjanji akan melakukan koordinasi lebih lanjut dan menerjunkan kembali tim ke lapangan untuk menyelidiki habisnya persediaan minyak goreng di beberapa toko swalayan dan toko kelontong di Pamekasan itu. (Ant)