Lahan Petani Program Makmur Ditargetkan Naik 5 Kali Lipat 2022

Ilustrasi petani.
Sumber :

VIVA – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menargetkan memperluas pengembangan lahan Program Makmur hingga lima kali lipat di tahun 2022. Pengembangan itu khususnya di wilayah Indonesia timur.

Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim, Qomaruzzaman mengatakan, pengembangan Program Makmur, terutama ke wilayah Indonesia Timur dilakukan mengingat besarnya potensi pertanian di wilayah tersebut. Sehingga, dapat berdampak pada kinerja perusahaan.

Dia menegaskan, program ini juga digenjot guna menciptakan ekosistem pertanian yang kondusif guna mendukung petani untuk mencapai produktivitas optimalnya. Karena, itu kinerja para petani akan dikawal secara maksimal.

"Selain mendampingi petani secara intensif dalam proses operasional sehari-hari, kami juga terus memperkuat kolaborasi end-to-end dengan berbagai pihak seperti instansi keuangan, instansi pemerintahan, hingga korporasi," kata Qomaruzzaman dikutip dari keterangannya, Selasa, 15 Maret 2022.

Dia menjabarkan, sejak diinisiasi pada 2020 realisasi Program Makmur terus meningkat setiap tahunnya. Sepanjang 2021 Program Makmur berhasil menggandeng 9.780 petani untuk bergabung, melebihi target 2021 yaitu sebanyak 9.000 petani. 

Selain itu pihaknya juga berhasil mengembangkan 18.110 hektare atau berhasil merealisasikan hingga 151 persen dari target 2021.

Sementara itu, Project Manager Program Makmur Pupuk Kaltim Adrian RD Putera memaparkan,  Program Makmur terus dikembangkan berdasarkan karakteristik geografis dan komoditas unggulan di setiap daerah pengembangan. 

Salah satunya adalah dengan menggali potensi komoditas unggulan alternatif yang mampu memberikan nilai ekonomi lebih bagi para petani, seperti kelapa sawit.

Petani Program Makmur.

Photo :
  • Dokumentasi PKT.

"Selain itu, kolaborasi dengan kelompok tani di tiap wilayah pengembangan Pupuk Kaltim, dapat mempercepat proses keikutsertaan petani ke dalam Program Makmur," ungkapnya. 

"Kami juga melihat bahwa wilayah Indonesia timur memberikan tantangan tersendiri dalam penerapan Program Makmur, di antaranya karena medan lahan pertanian, ketersediaan fasilitas, hingga sumber daya manusia," tambahnya.

Menurutnya, Pupuk Kaltim menargetkan 25.000 orang petani menjadi anggota dari program Makmur di tahun 2022. Serta, target cakupan lahan mencapai 60.000 hektare yang tersebar di wilayah pengembangan program Makmur yang dimandatkan kepadanya. 

Yakni di Sulawesi (Barat, Selatan, Tengah dan Utara), Jawa (Tengah dan Timur), Kalimantan (Barat, Timur dan Utara), NTB, NTT, dan Papua Barat.

Dia mengatakan, beberapa wilayah pengembangan Program Makmur Pupuk Kaltim khususnya di Indonesia timur memiliki tingkat kesejahteraan dan ekonomi daerah yang rendah. 

"Oleh karena itu, dengan adanya Program Makmur ini diharapkan dapat meringankan beban petani di wilayah tersebut dan meningkatkan pendapat mereka sehingga ekonomi keluarga pun meningkat,” ujar Adrian.

Dia menegaskan, Pupuk Kaltim menjamin adanya pasar atau pihak yang akan membeli hasil panen melalui program ini. Pihak yang terpercaya dan penuh komitmen untuk membeli hasil panen petani sesuai dengan harga pasar yang ada juga diseleksi ketat. 

Selain itu, offtaker juga dapat mengolah hasil panen untuk menciptakan nilai tambah produk. Selanjutnya Pupuk Kaltim memberikan akses permodalan bagi para petani mitra Program Makmur. 

Hal itu dilakukan melalui kredit perbankan. Dan petani juga mendapatkan perlindungan terhadap risiko gagal panen atau gagal bayar yang mungkin dialami melalui asuransi.

Pendampingan teknis bagi para petani juga dilakukan. Meliputi kegiatan analisis tanah, pendampingan argonomis dan budidaya, rekomendasi pemupukan, hingga teknologi dan mekanisasi pertanian melalui aplikasi IFARM - RMS untuk melakukan proses monitoring tanaman secara digital dan mengakses ekosistem dari hulu ke hilir (rantai pasok).

"Pupuk Kaltim juga mendistribusikan sarana produksi yang di antaranya adalah benih, pestisida, dan pupuk yang terjamin kualitasnya sebagai upaya mengoptimalkan produktivitas petani," tutupnya (Ant)