Holding UMi Targetkan Tambah 5 Juta Nasabah Tahun Ini

Dirut BRI Sunarso.
Sumber :
  • Tangkapan layar M Yuda P/VIVA.

VIVA – Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM), menargetkan untuk menggaet lima juta nasabah baru di tahun 2022 ini, guna menyongsong total target 55 juta nasabah pada tahun 2025 mendatang.

Karenanya, Direktur Utama BRI, Sunarso menegaskan, dalam usaha meningkatkan kolaborasi dan sinergi ketiga pihak demi mencapai target inklusi keuangan di Indonesia itu, maka digelar lah 'Kick Off Culture Activation Program Brigade Madani' sebagai strategi mereka.

Strategi itu sendiri diakui Sunarso terdiri dari enam poin, mengacu pada konsep AKHLAK yang digagas dan digadang-gadang oleh Kementerian BUMN yakni Amanah, Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

"A adalah amanah, yakni kita diamanahi untuk memberdayakan 55 juta nasabah Ultra Mikro," kata Sunarso dalam telekonferensi, Jumat 11 Maret 2022.

Maka program culture dari strategi Amanah itu menurut Sunarso adalah 'Serbu'. Di mana bahwa Tim Brigade Madani ini harus datang menjemput bola mencari lima juta nasabah di tahun 2022 ini dan 55 juta Nasabah di akhir periode 2025 nanti.

"Kita harus menyerbu, mendatangi, atau jemput bola ke area-area yang potensial dijadikan target market," ujarnya.

Kemudian strategi yang kedua, karena value-nya adalah Kompeten, maka BRI, PNM, dan Pegadaian harus sama-sama meningkatkan kompetensi Brigade Madani melalui latihan gabungan (Latgab). Artinya, supaya tiga corporate university yang ada di BRI, PNM, dan Pegadaian bisa menyusun kurikulum yang akan diajarkan kepada Tim Brigade Madani tersebut.

Direktur Utama BRI, Sunarso

Photo :
  • Humas BRI

Strategi selanjutnya adalah Harmoni, yakni memberikan harmoni layanan kepada nasabah melalui layanan gabungan (Lan Gab). Bentuknya adalah bundling produk dari BNI, PNM, dan Pegadaian, yang ditawarkan kepada para nasabah tersebut. Kemudian strategi selanjutnya yakni Loyal.

"Artinya adalah bahwa ketiga pihak tegak lurus atau patuh dengan menjaga integritas, no excuse terhadap kesalahan, tidak ada program yang cacat atau menipu, serta melakukannya dengan patuh terhadap standard operating procedure," kata Sunarso.

Strategi selanjutnya yakni Adaptif, melalui program Sesuai Resources Lokal (Serlok). Hal itu berarti diberikannya diskresi dan kemerdekaan bagi para agend di lapangan, untuk membuat program yang spesifik sesuai dengan kebutuhan masing-masing nasabah yang ditemui.

"Strategi terakhir adalah Kolaboratif, yakni membuat Tim Brigade Madani ini selalu berkolaborasi dengan membuat Posko Sentra Layanan Ultra Mikro (Posko Senyum). Itulah KPI kita bersama, yakni untuk berjuang menyebarkan pemberdayaan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan," ujarnya.