6 Bandara Indonesia Dapat Penghargaan Paling Higienis di Dunia
- Dok. Angkasa Pura II
VIVA – Airport Council International (ACI) mengumumkan nama-nama bandara paling higienis di dunia. Di mana bandara-bandara tersebut berhasil meraih penghargaan Best Hygiene Measures by Region 2021.
Adapun penghargaan tersebut merupakan bagian dari Airport Service Quality (ASQ) Awards yang digelar ACI, dengan melibatkan 400 bandara di 95 negara. Untuk dapat meraih penghargaan tersebut harus memiliki prosedur dan layanan baru di tengah pandemi COVID-19, sesuai keinginan traveler guna memenuhi kebutuhan mereka.
Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin menuturkan, di Kawasan Asia-Pasifik, hanya ada 10 bandara yang meraih penghargaan ini. Dari ke-10 bandara tersebut, ada 6 bandara di kawasan ASEAN yang seluruhnya dikelola oleh PT Angkasa Pura II.
“AP II sangat bersyukur bahwa 6 bandara kami mendapatkan penghargaan Best Hygiene Measures by Region (Asia-Pacific) dari ACI yang merupakan lembaga global yang menaungi bandara-bandara di dunia. Ini sejalan dengan komitmen AP II dalam mewujudkan bandara yang aman dan nyaman bagi penumpang pesawat di tengah pandemic,” jelas Awaluddin dalam keterangan pers, Kamis 10 Maret 2022.
Adapun untuk keenam bandara yang meraih penghargaan tersebut di antaranya:
- Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang),
- Bandara Sultan Thaha (Jambi),
- Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru),
- Bandara Supadio (Pontianak),
- Bandara Depati Amir (Pangkalpinang),
- Bandara Kualanamu (Deli Serdang).
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh traveler yang telah mendukung dan bersama-sama kami dapat menjalani protokol kesehatan di tengah pandemi. Kami juga berterima kasih kepada seluruh staf bandara AP II dan stakeholder yang mampu bertugas dengan baik dalam memberikan pelayanan meski berada di tengah pandemi,” jelasnya.
Sementara itu, ACI menyatakan di tengah pandemi COVID-19 ini setiap bandara harus mampu melakukan penyesuaian serta mengadopsi teknologi baru dan menentukan berbagai proses guna mengakomodir keinginan pelanggan.
“Berbagai inovasi untuk memperkuat protokol kesehatan dan menjadikan bandara tetap higienis ini dilahirkan dan diterapkan pertama kali di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia. Kemudian, inovasi tersebut kami terapkan di bandara AP II lainnya, yang tentunya juga disesuaikan dengan kondisi setempat,” ungkapnya.
Untuk inovasi yang dilahirkan AP II guna memperkuat protokol kesehatan di tengah pandemi antara lain adalah penerapan Biosecurity Management dan Biosafety Management. Pada Biosecurity Management di antaranya, menjaga jarak, pemeriksaan suhu tubuh, fasilitas tanpa sentuh di setiap area, desinfeksi rutin seluruh fasilitas di bandara, dan kewajiban menggunakan APD untuk staf bandara.
Sementara itu, Biosafety Management yaitu, pencegahan dan perlindungan bagi setiap orang dari ancaman COVID-19, menjaga agar lingkungan tetap bersih dan sehat, menyediakan lokasi tes COVID-19 di bandara, desinfeksi di setiap bangunan bandara, dan protokol penanganan bagi pihak terindikasi terinfeksi COVID-19.