Sulap Lahan Bekas Tambang Jadi Agrowisata, Begini Duet KLHK-PKT

Ilustrasi lahan tambang.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggandeng PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dalam upaya pemulihan lahan bekas tambang di wilayah Kalimantan. Pemulihan lahan bekas tambang disebut terus menjadi fokus pemerintah.

Tercatat, ada lahan bekas tambang seluas total 31,57 hektare di wilayah Makroman, Kalimantan Timur dan Monterado, Kalimantan Barat terus diperbaiki sehingga memiliki manfaat dan nilai guna bagi lingkungan dan masyarakat. Lahan bekas tambang tersebut direhabilitasi dan dioptimalkan menjadi area agrowisata kayu putih.

Direktur Operasi dan Produksi PKT, Hanggara Patrianta mengatakan, pihaknya sebagai perusahaan yang memiliki basis operasional di Kalimantan ikut berkontribusi dalam menjaga kualitas dan fungsi lingkungan untuk keberlanjutan. Kolaborasi strategis dengan KLHK ini, dikatakannya, menjadi salah satu wujud dari prinsip menjaga keseimbangan 3P (people, profit, dan planet). 

"Dengan inovasi teknologi pertanian dan pemupukan ramah lingkungan yang kami miliki, bisa membantu meningkatkan nilai guna lahan bekas tambang tersebut baik untuk lingkungan maupun masyarakat sekitar,” ujar Hanggara dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu 9 Maret 2022.

PKT, lanjut dia, memiliki kapasitas untuk melakukan revegetasi atau penanaman lahan dengan menerapkan teknologi pertanian, dari pengolahan lahan hingga pemupukan.

Pada umumnya, tanah pada lahan bekas tambang tidak subur karena tingkat kemasaman tanah yang tinggi. Oleh karena itu, PKT akan menggunakan teknologi pertanian bernama Smart Bio Ball yang ramah lingkungan, untuk menghijaukan kembali lahan bekas tambang sehingga lahan bekas tambang dapat kembali subur dan hijau. 

Teknologi Smart Bio Ball untuk Pulihkan Lahan Bekas Tambang

Teknologi Smart Bio Ball mengambil bentuk bola mini (Seed Ball) yang mengandung berbagai bakteri menguntungkan, mikroza, benih tanaman perintis, asam humat, hidrogel dan pembawa bahan organik. Bentuknya yang mini memudahkan untuk disebarkan pada area lahan bekas tambang yang sulit terjangkau.

Smart Bio Ball ditebar menggunakan ketapel atau alat tebar lainnya. Saat Smart Bio Ball terkena air, benih akan mulai berkecambah dan mikroba akan tumbuh bersama dan membentuk ekosistem yang saling mendukung pertumbuhan tanaman perintis tersebut.

Hanggara menyatakan, pihaknya mengapresiasi kepercayaan Kementerian LHK yang kembali menggandeng PKT untuk berkontribusi pada upaya pemulihan lahan bekas tambang ini.

"Dengan konsistensi dan tekad yang kuat, kami optimis pemulihan lahan bekas tambang melalui penanaman berbagai jenis tanaman di demplot ini akan tumbuh dengan baik. Harapannya, upaya pemulihan lahan bekas tambang bersama KLHK ini dapat menginspirasi pihak lain untuk bersama-sama menciptakan lingkungan lebih hijau demi bumi yang lebih asri,” tutur Hanggara.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya

Photo :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

Saat meninjau langsung lahan di daerah Makroman, Samarinda yang tengah digarap ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya Bakar beberapa lalu mengungkapkan program kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dan reklamasi lahan bekas tambang terus dilakukan dalam upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan di Indonesia, salah satunya di wilayah Kalimantan

Siti menyampaikan, pihaknya berterima kasih dan sangat mengapresiasi para pihak yang terlibat, baik dari pemilik lahan dan PKT atas kontribusi aktifnya dalam membantu kesuksesan program ini.

"Kami berupaya merehabilitasi dan mengoptimalkan lahan bekas tambang tersebut menjadi area agrowisata kayu putih, dengan harapan pulihnya lingkungan disertai dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar karena terbukanya lapangan kerja baru,” katanya.

Saat ini, luas lahan bekas tambang di daerah Makroman yang telah diupayakan pemulihannya dalam bentuk demonstration plot (demplot) adalah seluas 0,5 hektare atau 5.000 m2, sedangkan untuk pengembangannya terdapat lahan seluas 14,8 hektare berupa rawa yang diintegrasikan sehingga total lahan pemulihan menjadi 15,3 hektare. 

Selain di wilayah Makroman, sebelumnya inisiatif riset untuk pemulihan lahan serupa telah dilakukan KLHK bersama PKT melalui pembentukan lahan demplot pertama di wilayah Arboretum Tengkawang, Desa Monterado, Kalimantan Barat. Lahan tersebut merupakan lahan bekas tambang emas ilegal yang luasnya mencapai 8,77 hektare. 

Dalam upaya revegetasi lahan bekas tambang juga diperlukan hadirnya tanaman adaptif seperti kayu putih. Dikenal sebagai jenis tanaman yang cepat tumbuh, kayu putih diharapkan mampu memperkaya unsur hara tanah dengan lebih cepat. 

Di sisi lain, tanaman kayu putih jika dikelola dengan baik dapat menghasilkan produk akhir berupa minyak atsiri (minyak kayu putih) yang memiliki nilai ekonomi. Hal ini tentunya dapat memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian masyarakat setempat, selain dampak positif kembali hijaunya lingkungan tersebut. 

Model pemulihan ini dinilai tepat oleh Kementerian LHK, baik untuk pengayaan tutupan lahan maupun dalam hal menetralisir kemasaman air tanah pasca tambang. Atas dasar itulah,  Kementerian LHK bersama PKT memutuskan untuk mulai menanam total pohon Kayu Putih di wilayah demonstration plot (demplot) lahan bekas tambang di Makroman, Samarinda. Bahkan, penanaman di wilayah ini juga dicanangkan untuk nantinya menjadi lokasi agrowisata.