Invasi Rusia Masih Terus Berlanjut, Rupiah Dibayangi Pelemahan

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Selasa pagi 8 Maret 2022, pukul 09.06 WIB. Rupiah menguat sebesar 0,15 persen ke posisi Rp14.392 per dolar AS dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.414 per dolar AS.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp14.411 per dolar AS.

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah masih berpotensi dalam tekanan terhadap dolar AS hari ini. Hal itu beriringan dengan negatifnya sentimen pasar terhadap aset berisiko pagi ini. Dikarenakan inovasi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina masih terus berlanjut.

“Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi yang tinggi karena naiknya harga komoditas termasuk komoditas energi, akibat potensi gangguan suplai dari Rusia dan Ukraina. Mendorong para pelaku pasar keluar dari aset berisiko,” ujar Ariston kepada VIVA, Selasa 8 Maret 2022.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Adapun dengan keluarnya pelaku pasar dari aset berisiko tersebut, membuat pelaku pasar masuk ke dalam aset aman, seperti dolar AS dan emas.

Ariston melanjutkan, kenaikan inflasi juga akan menekan pertumbuhan ekonomi ke kedepannya. Dan tentu hal tersebut akan menekan pertumbuhan aset berisiko.

“Invasi Rusia ke Ukraina masih belum juga menunjukkan tanda usai. Negosiasi dan sanksi ekonomi masih belum berhasil membuat Rusia mundur dari perang,” jelasnya.

Sementara dari dalam negeri, Ariston mengatakan sikap pemerintah yang semakin melonggarkan kebijakan di masa pandemi. Bahkan peraturan terbaru terkait tes PCR dan antigen, dapat mendukung penguatan rupiah.

Adapun potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS berada pada kisaran Rp14.450, dengan support di kisaran Rp14.380.