Menguat Tipis, Rupiah Diperkirakan Masih Dibayangi Pelemahan
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Jumat 4 Maret 2022, pukul 09.09 WIB. Rupiah menguat sebesar 0,09 persen ke posisi Rp14.379 per dolar AS dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.394 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Rabu sore, mematok rupiah di angka Rp14.373 per dolar AS.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih berpotensi melemah. Dikarenakan, kekhawatiran kenaikan inflasi yang dapat menekan pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan global akibat perang.
“Perang telah mendorong kenaikan harga komoditas termasuk energi. Harga minyak mentah telah bertahan di atas US$100 per barel, dan belum ada tanda-tanda akan turun,” ujar Ariston kepada VIVA, Jumat 4 Maret 2022.
Adapun dengan kenaikan harga komoditas termasuk energi juga dapat mendorong kenaikan barang konsumsi. Dan hal tersebut akan menekan daya beli masyarakat, di mana pada akhirnya melambatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
“Surplus neraca perdagangan RI juga bisa terganggu bila harga minyak mentah terus naik sehingga rupiah bisa tertekan,” jelasnya.
Selain itu Ariston menuturkan, kenaikan inflasi global khususnya di AS dapat mendorong Bank Sentral AS untuk bertindak lebih agresif dalam menaikkan tingkat suku bunga acuannya. Dan hal tersebut mampu mendorong penguatan dolar AS.
“Bank Sentral AS akan mengumumkan kebijakan terbarunya tanggal 17 Maret dini hari,” imbuhnya.
Adapun potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini berada pada kisaran Rp14.450, dengan potensi support di kisaran Rp14.370.