Suplai Menurun, Pelaku Usaha Properti Fokus Jualan

Ilustrasi bisnis properti.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Industri properti terus menunjukkan optimismenya di awal 2022 ini. Meskipun terjadi penurunan suplai pada kuartal I, yang merupakan siklus pasar properti tahunan. 

Marine Novita, Country Manager Rumah.com mengungkapkan berdasarkan Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2022, harga properti stabil dan terjadi penurunan pada suplai properti. Meski demikian, permintaan meningkat. 

Langkah menahan kenaikan harga dan pasokan dinilai, merupakan antisipasi para penyedia suplai atau penjual terhadap siklus pasar properti tahunan.

"Dengan situasi ekonomi nasional yang terlihat semakin stabil, permintaan akan properti bisa kembali naik pada kuartal mendatang karena stimulus Pemerintah terkait potongan pajak pertambahan nilai (PPN) dan DP nol persen masih berlaku," ujar Marine dikutip dari keterangannya, Jumat, 25 Februari 2022. 

"Pasar properti tetap berada dalam kondisi buyer’s market yang memanjakan konsumen meskipun keuntungan yang didapat tidak sebesar pada kuartal sebelumnya," tambahnya.

Marine menjelaskan, berbagai stimulus Pemerintah untuk industri properti dinilai mampu membuat konsumen lebih percaya diri mengambil keputusan untuk membeli properti. Data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2022 menunjukkan adanya kenaikan baik secara kuartalan maupun tahunan dari sisi harga di sepanjang 2021, meski tren itu menunjukkan perlambatan pada kuartal keempat 2021.

Ilustrasi teknologi di industri properti.

Photo :
  • @VestaBuyToLet

Menurutnya, perlambatan tersebut masih terlihat normal, sesuai siklus tahunan. Di mana para penyedia suplai mengantisipasi aktivitas konsumen yang lebih banyak memfokuskan pengeluarannya untuk liburan maupun belanja barang konsumsi. 

"Sesuai siklus tahunan pula, Rumah.com memperkirakan bahwa tren harga, suplai, maupun permintaan akan kembali meningkat memasuki 2022. Namun semuanya bergantung pada kesigapan Pemerintah mengantisipasi munculnya varian Omicron," jelas Marine.

Menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2022, indeks harga properti di Indonesia stabil saat ini. Sementara itu, indeks suplai properti turun sebesar 2,15 persen secara kuartalan.

Marine menuturkan bahwa data lain yang bisa membuat industri properti lebih optimistis di 2022 adalah permintaan properti yang didominasi oleh kelas menengah atas. Ini artinya, semakin banyak orang yang lebih berani untuk mengeluarkan uangnya untuk aset-aset besar seperti properti.

"Data pencarian properti di Rumah.com menunjukkan sebanyak 52 persen pencarian properti hunian merupakan pencarian dengan harga di atas Rp1 miliar. Kepercayaan diri pada pasar menengah ke atas ini juga menjadi indikasi makin pulihnya situasi pasar properti nasional dan ekonomi nasional pada umumnya," jelas Marine.

Optimisme industri properti juga didorong dengan adanya perpanjangan berbagai stimulus Pemerintah. Perpanjangan pemberlakuan stimulus PPN DTP hingga akhir September 2022 dan perpanjangan kebijakan uang muka alias down payment (DP) nol persen hingga akhir Desember 2022 memberikan harapan untuk penjualan properti di 2022.

Sementara itu suku bunga kredit pemilikan hunian sedang mengalami penurunan. Di saat suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) bertahan di angka 3,5 persen per Desember 2021. Suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) turun 6 bps ke 8,05 persen dan suku bunga kredit pemilikan apartemen (KPA) turun 6 bps ke 7,94 persen.

Bagi konsumen, tahun ini mungkin akan menjadi kesempatan terakhir untuk mendapatkan hunian dengan harga terbaik. Tren harga dan suplai sejak 2020 mengindikasikan optimisme penjual dan penyedia suplai untuk kembali menaikkan harga, setelah sebelumnya menahan pada margin terendah.

Kesempatan itu tegasnya, bisa didapatkan melalui pameran properti virtual bertajuk BTN Anniversary Virtual Property Expo yang diselenggarakan oleh BTN dalam rangka merayakan ulang tahunnya ke-72. 

Pameran BTN Anniversary Virtual Property Expo yang akan berlangsung dari 22 Februari hingga 31 Maret 2022 ini, didukung oleh 72 mitra pengembang BTN dengan menghadirkan 172 proyek terbaik khusus bagi pencari properti. Mitra pengembang telah menyiapkan berbagai penawaran yang luar biasa menarik dikolaborasikan dengan suku bunga khusus HUT BTN mulai dari 3,72 persen selama pameran berlangsung.