Disuntik Rp1,3 T, eFishery Rekrut Karyawan Boleh Kerja dari Kampung

Budidaya Ikan dan Udang dengan teknologi eFishery.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Perusahaan startup akuakultur, eFishery meraih pendanaan seri C senilai US$90 juta atau setara Rp 1,3 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis salah satunya membuka rekrutmen untuk talenta terbaik terutama di bidang engineering dan pengembangan produk secara agresif.

Co-founder and Chief of Internal Operations Officer eFishery, Chrisna Aditya mengatakan, rencananya eFishery akan memiliki lebih dari 2.000 karyawan pada akhir 2022, di mana hingga saat ini jumlah karyawan sudah mencapai lebih dari 1.000 orang. Uniknya sistem kerja yang akan diberlakukan akan sefleksibel mungkin.

"Perekrutan karyawan yang kami lakukan kali ini akan berbeda dengan yang sebelumnya. Dengan misi #TumbuhBersama agar #TumbuhLebihKuat kami mengajak karyawan eFishery untuk bergabung bersama membangun Indonesia di sektor akuakultur," kata Chirsna dalam keterangannya, Kamis, 17 Februari 2022.

Dia menjelaskan, saat ini, sistem bekerja di eFishery adalah work from anywhere (WFA). Di mana karyawan dipersilakan untuk bekerja di mana saja, bahkan dari kampung halamannya.

"Mengajak talenta muda dan berpengalaman untuk kembali ke daerahnya, bangun desanya, berikan dampak nyata akan menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Namun ini menjadi satu cara berbeda yang dapat kami lakukan untuk memberikan dampak lebih besar pada perekonomian Indonesia terutama di sektor akuakultur," ungkapnya. 

Dengan pola kerja itu diharapkan  bisa ikut serta dalam pembangunan daerahnya melalui teknologi digital eFishery. Sistem kerja WFA yang diberikan oleh eFishery telah ditetapkan sejak tahun lalu.

Peternak ikan menggunakan aplikasi efishery untuk bantu pakan.

Photo :
  • istimewa

"harapannya dalam beberapa tahun mendatang kita bisa menjadikan Indonesia sebagai negara produsen akuakultur terbesar di dunia," kata Chrisna.

Lebih dalam Chrisna menjelaskan bahwa hingga saat ini masih banyak potensi pembudidaya yang masih belum terjangkau oleh eFishery. Meski sejak didirikan pada 2013, ribuan smart feeders telah digunakan dan melayani lebih dari 40.000 pembudidaya dari 24 provinsi di Indonesia, eFishery berencana untuk menggandeng 1 juta pembudidaya dalam waktu 3-5 tahun ke depan.

"Sistem WFA ini bisa dimanfaatkan oleh talenta muda yang telah mampu menghadapi berbagai tantangan disrupsi ini sebagai langkah awal untuk mencapai rencana kami ke depannya. Dalam menggandeng lebih banyak lagi pembudidaya masuk dalam ekosistem akuakultur yang kami bangun,” ujarnya.

Chrisna mengatakan, fasilitas dan kebutuhan yang akan didapat oleh karyawan WFA tidak akan dibedakan dengan karyawan yang bekerja di kota besar terutama Ibu Kota. (Ant)