Harga Migor Sesuai HET, Mendag Minta Produsen Pastikan Tak Langka
- VIVA/Andrew Tito
VIVA – Pemerintah memberlakukan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng mulai hari ini. Yaitu minyak goreng curah dibandrol seharga Rp11.500, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, minta jangan sampai terjadi kekosongan minyak goreng (migor) di tingkat pedagang maupun pengecer. Para pelaku industri harus berkomitmen dalam menjaga stabilitas harga migor di dalam negeri dengan mengisi stok migor di pasar tradisional maupun di ritel modern.
“Kemendag menginstruksikan produsen untuk mempercepat penyaluran migor serta memastikan tidak terjadi kekosongan di tingkat pedagang dan pengecer, baik di pasar tradisional maupun ritel modern,” ujar Lutfi, melalui rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, 31 Januari 2021.
Dia pun menghimbau masyarakat untuk tetap bijak dalam membeli dan tidak memborong migor karena panik. Pemerintah menjamin stok migor cukup dengan harga tetap terjangkau masyarakat luas.
“Pemerintah akan mengambil langkah-langkah hukum yang sangat tegas bagi para pelaku usaha yang melanggar ketentuan,” ujarnya.
Selain itu Lutfi juga mempertegas terkait kebijakan tentang kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO). Yang bertujuan agar produsen migor mendapatkan harga lebih murah dibandingkan harga internasional sehingga diharapkan minyak goreng dapat dijangkau seluruh masyarakat.
“Kebijakan DMO berlaku wajib untuk seluruh produsen minyak goreng yang akan melakukan ekspor, yaitu sebesar 20 persen dari volume ekspor masing-masing. Seiring dengan penerapan kebijakan DMO, Pemerintah juga menerapkan kebijakan DPO yang ditetapkan sebesar Rp9.300 per kg untuk CPO dan Rp10.300 per kg untuk olein,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk kebutuhan migor nasional pada 2022 diperkirakan sebesar 5,7 juta kilo liter. Pada kebutuhan rumah tangga sebesar 3,9 juta kilo liter, terdiri atas 1,2 juta kilo liter kemasan premium, 231 ribu kilo liter kemasan sederhana, dan 2,4 juta kilo liter curah. Sedangkan, untuk kebutuhan industri adalah sebesar 1,8 juta kilo liter.