Genjot Pemulihan, BI Minta Perbankan Tingkatkan Penyaluran Kredit
- BI
VIVA – Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,7 persen hingga 5,4 persen. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, pada Laporan Perekonomian Indonesia (LPI).
Menurutnya, inflasi tahun ini diperkirakan akan mengalami kenaikan. Tetapi, masih dapat dikendalikan sesuai sasaran 3 plus minus 1 persen.
Adapun nilai tukar rupiah saat ini sedang dalam tekanan. BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar, dengan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan.
“Kawan-kawan perbankan mari kita tingkatkan pembiayaan dan kredit kepada perbankan. Prediksi kami biasa sampai 7 persen hingga 9 persen bahkan bisa lebih tinggi. Mari kita tingkatkan kredit dan pembiayaan untuk pemulihan ekonomi Indonesia,” jelas Perry pada, Rabu 26 Januari 2022.
Selain itu dalam pemulihan ekonomi, BI juga berkomitmen bersama Pemerintah untuk menggerakkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Serta digitaliasi sistem pembayaran yang menjadi kunci dalam sinergi pemulihan Indonesia.
Pada LPI, BI melakukan perubahan secara besar-besaran sejak tahun 2018. Perubahan yang dilakukan dengan memperkuat bauran kebijakan, dan organisasi dengan business process reengineering.
“Kami juga kami lakukan perubahan di bidang sumber daya manusia, pengetahuan, pembelajaran elektronik learning, dan perubahan digital. Visi kami adalah menjadi Bank Sentral terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik di emerging market, menuju Indonesia maju," ungkapnya.
"Itulah pesan kedua BI terus melakukan komitmen perubahan di berbagai kebijakan untuk mempersiapkan era baru digital,” tambahnya.
Sementara itu lanjut Perry, dukungan BI pada ekonomi dan keuangan Syariah tahun ini dengan membangun ekonomi inklusi keuangan yang lebih luas di masyarakat. Dukungan tersebut terlihat di berbagai daerah dengan 46 kantor seluruh Indonesia dan luar negeri.
“Dukungan kami sangat penuh dari pusat dan berbagai daerah, untuk bagaimana UMKM menjadi daya dukung ekonomi. Kami lakukan digitalisasi, dan lebih dari situ adalah juga dukungan untuk ekonomi dan keuangan Syariah,” tutup Perry.