Gen Z Dominasi Usia Pekerja di Indonesia, Menaker Ida Waspadai Ini
- Dokumentasi Kemnaker.
VIVA – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyoroti pola baru sistem ketenagakerjaan yang muncul di era digital. Khususnya terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pekerja generasi milenial dan Z yang mendominasi jumlah pekerja di Indonesia saat ini.
Dari kedua generasi tersebut, sorotan utama yang menjadi perhatian adalah gen z karena merupakan digital native. Di mana penggunaan teknologi digital dalam keseharian terjadi secara lebih mendalam.
"Karakteristik lainnya adalah generasi Z tidak memiliki komitmen jangka panjang dan hanya melakukan pekerjaan selama hal itu membuat mereka senang," ujar Ida dalam sabutannya pada Peringatan Hari K3 Nasional, secara hybrid, Rabu, 12 Januari 2022.
Dia menjelaskan, karakteristik gen z di dunia pekerjaan dan eratnya mereka dengan teknologi digital itu pun berpotensi menimbulkan pola baru dalam dunia pekerajaan. Yaitu, labor turnover atau mengubah hubungan kerja menjadi lebih fleksibel.
"Seperti pola part-time, freelance, kemitraan dan sebagainya," tambahnya.
Dalam hal perlindungan K3 tegas Ida, hal itu merupakan tantangan baru yang dinamis. Sehingga diperlukan strategi baru yang dapat menyesuaikan antara hubungan kerja dengan pengendalian terhadap potensi bahaya.
Yang kata Ida, sebelumnya potensi bahaya dihadapi pekerja di tempat kerja, ke depannya dimungkinkan terjadi di luar tempat kerja.
"Bisa di rumah, kafe dan tempat umum lainnya," ungkapnya.
Karena itu menurut Ida, para pengawas ketenagakerjaan akan terus berkembang dan berinovasi untuk menjaga dinamika perubahan ini. Agar tidak berdampak pada kecelakaan ataupun penyakit akibat pekerjaan.
Sebagai informasi, berdasarkan data Sensus Penduduk 2020, saat ini 70 persen dari seluruh populasi masyarakat Indonesia yang sebesar 270,2 juta penduduk, adalah usia kerja. Dari jumlah itu 53 persennya merupakan milenial dan gen z.
"Yaitu 25 persen generasi milenial dan 27 persen adalah generasi Z. Kondisi ini adalah insentif dan potensi bagi perekonomian juja dapat dimanfaatkan secara optimal," tegasnya.