Guntur Mallarangeng Kasih Cara Biar Panen Udang Melimpah

Ilustrasi tambak udang.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVA – Ada cara baru yang wajib diketahui oleh penambak udang agar panennya bisa ditata, yakni pakai teknologi teranyar. Salah satu startup aquatech di Indonesia yang meniti karirnya dari awal adalah Delos.

Delos merupakan penyempurnaan dari siklus ke siklus tambak itu sendiri. Dilengkapi dengan teknologi kontrol bernama Aquahero, Delos dirancang sebagai konsultan ahli para petambak udang. 

CEO Delos, Guntur Mallarangeng mengatakan, keterlibatan Delos mampu membuat hasil panen naik secara signifikan.

Foto udara kawasan mangrove nipah yang sudah berubah menjadi tambak udang, di Ulakan, Padangpariaman, Sumatera Barat, Sabtu, 20 April 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

“Kami berhasil memaksimalkan budidaya, dengan tebaran 180 ekor per meter persegi, rasio konversi pakan di bawah 1.5 dan survival rate diatas 85%, yang akhirnya kami dapatmelebihi 40 ton per hektar dengan lama budidaya 90 hari,” ujar Guntur dalam keterangan persnya, Jumat 7 Januari 2022.

Dalam pengaplikasiannya, Delos mampu mengukur seberapa besar pemberian pakan yang ideal, sehingga tidak berlebihan dan membuang banyak biaya bagi petambak. Harapannya, pada hasil akhirnya mampu mendapatkan nilai Rasio Konversi Pakan (FCR) yang baik di bawah 1.5. Jika demikian, udang akan tumbuh sesuai dengan bobot yang ditargetkan di awal oleh petambak. 

“Jika tambak-tambak udang di Indonesia bisa menerapkan sains, teknologi, dan operasional yang terbaru dan terbarukan, maka produktivitas per hektar para pelaku budidaya di Indonesia akan menjadi lebih kompetitif di ajang global.  Peluang ini sangat baik bagi industri perikanan di Indonesia apalagi negara kita adalah negara maritim dengan sumber daya lautnya yang melimpah – bahkan seharusnya bisa melampaui kemampuan maritim negara manapun.” ujar Guntur.

Dalam waktu dekat ini, biasanya petambak udang akan memasuki masa panen parsial.  Pada tahap ini pun Delos akan memberikan rekomendasi tentang kondisi air tambak kepada para mitra, juga jumlah persentase udang yang akan dipanen pada tiap kolamnya, hingga pemberian tambahan vitamin, mineral, dan imunostimulan sebelum panen parsial yang akan disarankan, agar udang yang terpanen nanti memiliki bobot yang lebih padat dan mencegah udang melakukan moulting atau berganti kulit.

Budidaya udang dengan penerapan teknologinya tentunya bukanlah hal yang mudah. Sangat perlu bagi petambak menyesuaikan mind set dengan aplikasi tersebut. Sebab, bukan berarti ketika Delos diaplikasikan ke dalam tambak udang konvensional, tidak serta-merta langsung berhasil.

“Delos memiliki peran sebagai konsultan ahli yang akan mendampingi petambak dalam berbagai situasi.  Lazimnya sebuah tambak udang umumnya, terkadang ada kalanya muncul kondisi krisis atau masalah terjadi. Di saat itulah, Delos mengeluarkan rekomendasi yang harus dijalankan oleh petambak, dan jika kondisi sudah normal maka petambak harus menjalankan rekomendasi dari Delos sepenuhnya,” kata dia.