Copot Direktur Energi Primer PLN Saat Krisis, Erick Thohir Buka Suara
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memberhentikan Rudy Hendra Prastowo sebagai Direktur Energi Primer PT PLN dan menggantinya dengan Hartanto Wibowo. Hal ini terjadi di tengah maraknya isu krisis pasokan batu bara untuk menyokong kebutuhan energi nasional.
Namun, Erick menjelaskan bahwa keputusan Kementerian BUMN melakukan perombakan di jajaran direksi PLN tersebut, hanya merupakan langkah tegas dalam menjaga transformasi yang sedang berlangsung di PT PLN.
"Saudara Hartanto Wibowo yang merupakan Top Talent di PLN. Usianya 45 tahun dan saya lihat juga dari berbagai background bahwa ia memiliki kemampuan," kata Erick, di Jakarta, Kamis 6 Januari 2022.
Baca juga: Rombak Jajaran, Erick Thohir Ganti Direktur Energi Primer PLN
Erick mengaku telah meminta kepada Hartanto untuk memastikan hal-hal yang dialami oleh PLN seperti saat ini, tidak boleh terjadi lagi.
Karena, Erick menegaskan Indonesia sebagai negara penghasil sumber daya alam dengan komposisi yang dinilai cukup aman, merupakan keunggulan tersendiri bagi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
"Banyak negara yang tidak punya sumber daya alam, tidak mengalami krisis energi. Artinya apa? Ada sesuatu yang harus kita perbaiki sama-sama," ujarnya.
Erick juga menyinggung situasi yang terjadi saat mengunjungi kantor pusat PT PLN di Jakarta, pada Selasa 4 Januari 2022 kemarin. Datang bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Erick Thohir akhirnya tidak dapat bertemu direksi PLN karena adanya lockdown akibat ada direksi yang diduga positif COVID-19 sepulang dari Bali.
Ruangan 'War Room' yang merupakan ruangan Pusat Pengelola Informasi dan Solusi/P2IS juga kosong akibat tengah dilakukan sterilisasi. Meski demikian, Erick menekankan, kegiatan monitoring dan koordinasi secara intensif harus tetap berjalan meskipun secara online.
"Saya lihat kemarin bersama Menteri ESDM, dari hasil sidak juga terlepas adanya situasi COVID-19, saya sangat memaklumi dan itu perlu dilakukan untuk lockdown. Tetapi tentu yang namanya pada saat krisis tetap mesti ada kegiatan-kegiatan yang berjalan," kata Erick.
"Karena itulah saya mengambil keputusan ini, saya mengganti, dan saya akan pastikan dalam 1-2 hari ke depan saudara Hartanto ini harus segera melakukan perbaikan-perbaikan," ujarnya.
Diketahui, Direktur Energi PLN bertugas menangani persoalan pasokan energi untuk pembangkit listrik milik PLN, baik stok batu bara maupun Liquifed Natural Gas (LNG).
Erick berharap hadirnya Hartanto dalam jajaran Direksi PLN dapat mengatasi permasalahan suplai batubara dan LNG sebagai sumber energi dalam mendukung pasokan listrik nasional.