Hulu Migas RI Siap Suplai 58 Kargo LNG untuk Pembangkit Listrik

Pengiriman Perdana LNG Blok Mahakam
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan bahwa sektor hulu migas telah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), untuk pembangkit listrik di sepanjang tahun ini.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief Setiawan Handoko menjelaskan, hal itu dilakukan dengan menyiapkan 58 kargo LNG dari Kilang Bontang dan Kilang Tangguh.

"Saat ini seluruh pihak terkait sedang memastikan ketersediaan energi untuk kelistrikan, terkhusus di kuartal I tahun 2022," kata Arief dalam keterangan tertulis, Kamis 6 Januari 2022.

Petugas PT PLN (Persero) melakukan pemeriksaan instalasi penyaluran gas di Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Arief menyampaikan realisasi pasokan LNG untuk PT PLN (Persero) dari kedua kilang tersebut adalah 58 kargo pada tahun 2019, 40 kargo pada tahun 2020, dan 54 kargo pada tahun 2021. Menurutnya, semua kebutuhan untuk energi bisa dipenuhi dari kedua kilang tersebut, termasuk beberapa permintaan yang secara tata waktu berubah dari jadwal semula.

SKK Migas mencatat ada kargo-kargo yang secara kontraktual telah disiapkan, namun tidak terserap oleh PLN. Yakni sebanyak 13 kargo LNG pada 2020, dan 11 kargo LNG pada tahun 2021 lalu. Karena LNG merupakan komoditas yang butuh waktu agar siap pakai, maka SKK Migas berharap seluruh kargo yang disiapkan untuk PLN dapat diserap ke pembangkit listrik.

"Perencanaan penggunaan bahan bakar LNG untuk sektor kelistrikan diharapkan dapat dibenahi ke depannya untuk memastikan pasokan aman bagi pembeli dan kesinambungan produksi bagi penjual," ujarnya.

Sektor hulu migas memasok LNG untuk domestik sejak tahun 2012. Saat itu, volume pasokan untuk domestik masih sebesar 14 kargo. Jumlah tersebut terus meningkat dengan angka tertinggi sebesar 60,6 kargo di tahun 2019.

Turunnya permintaan LNG akibat pandemi COVID-19 membuat pasokan LNG untuk domestik turun ke 44,9 kargo. Namun pada 2021, tren kembali naik dengan jumlah pasokan mencapai 56 kargo. Dari pasokan LNG untuk domestik tersebut, pasokan untuk sektor kelistrikan menjadi yang paling tinggi.

Pada 2021, dari total pasokan 56 kargo, pasokan untuk sektor kelistrikan mencapai 54 kargo. Sisanya, untuk sektor industri yang artinya 96,5 persen pasokan LNG untuk domestik digunakan oleh sektor kelistrikan.

"Komitmen untuk mendukung sektor kelistrikan ini akan terus kami jaga seiring semakin strategisnya peranan gas alam sebagai energi transisi," ujarnya.