Larangan Ekspor Batu Bara dan The Fed Bikin Rupiah Nyaris ke Rp14.400
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Kamis, 6 Januari 2022. Rupiah bergerak di kisaran Rp14.390 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.
Di pasar spot, hingga pukul 09.32 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.398 per dolar AS. Melemah 0,19 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.371 per dolar AS.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir di level Rp14.365 per dolar AS, Melemah dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.310 per dolar AS.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, tekanan terhadap rupiah tersebut akan masih terus berlangsung sepanjang hari ini. Terutama akibat sentimen terhadap kebijakan The Fed.
"Tekanan terhadap rupiah masih karena antisipasi pasar terhadap kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat dan lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya," katanya hari ini.
Dalam notulen rapat yang dirilis dini hari tadi, Ariston mengatakan, Bank Sentral AS tersebut mengindikasikan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada 2022 dan pasar berekspektasi The Fed akan memulainya pada Maret 2022.
"Selain itu, penularan COVID-19 yang terus meninggi di dunia juga menjadi kekhawatiran pasar yang bisa menekan aset berisiko," tuturnya.
Dari dalam negeri, kebijakan pemerintah yang melarang ekspor batu bara pada Januari ini menurut Ariston juga akan berpengaruh negatif ke surplus neraca perdagangan RI.
"Ekspektasi surplus neraca perdagangan yang berkurang atau bahkan defisit, memberikan tekanan tambahan ke rupiah," ungkap dia.
Dengan berbagai perkembangan tersebut, Ariston memperkirakan, rupiah akan masih bisa melemah ke arah Rp14.400 hari ini dengan potensi support di kisaran Rp14.350 per dolar AS.