Sandiaga: Desa Wae Rebo Jadi Kebangkitan Ekonomi Bangsa

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian Pariwisata

VIVA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno takjub dengan desa Wisata Wae Rebo yang dijuluki surga di atas awan. Desa yang masuk nominasi UNWTO sebagai desa terbaik dunia itu berlokasi di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Sandi mengatakan, untuk mencapai Desa Wae Rebo memang butuh sedikit perjuangan karena akses ke sana hanya menggunakan jalan setapak. Namun, perjuangan tersebut terbayar ketika mereka tiba di lokasi. 

"Memang sedikit perlu perjuangan untuk mencapai desa wisata ini lantaran wisatawan harus mengikuti jalan setapak, membelah hutan dan menyusuri sungai sejauh lima kilometer. Tapi semuanya terbayar karena keindahannya," kata Sandi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 28 Desember 2021.

Menparekraf Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo, NTT.

Photo :
  • Istimewa

Saat tiba, lanjut Sandi, hal pertama yang akan menarik perhatian wisatawan adalah tujuh rumah adat Mbaru Niang yang berbentuk kerucut dan menjadi ciri khas desa wisata ini. Sejumlah acara adat dilaksanakan setiap tahunnya, salah satunya upacara persembahan untuk roh yang mendiami tempat Wae Rebo.

"Upacara tersebut dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan Oktober," lanjutnya.

Dilansir daru situs indonesia.travel, Desa Wisata Wae Rebo mendapat penghargaan Top Award of Excellence dari UNESCO dalam UNESCO Asia Pacific Heritage Awards 2012.

Oleh karena itu, Menparekraf menegaskan, kalau pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap Desa Wisata Wae Rebo untuk bisa menang dalam lomba bertaraf internasional ini. Pasalnya, desa ini akan berkompetisi dengan berbagai desa wisata dari negara lain, di antaranya Murcia (Cehegin) di Spanyol, serta Alonissos dan Soufli di Yunani.

"Apabila mengacu pada situs UNWTO, maka pemenang akan diumumkan pada Sidang Majelis Umum UNWTO 2021 (UNWTO General Assembly 2021) yang ke-24 di Maroko sekitar akhir November atau awal Desember," ungkap Sandi.

Untuk itu, Sandi akan membuat surat keputusan kepada ketua dewan Juri Desa Wisata Prof. Dr. Azril Azahari untuk melakukan pendampingan secara man to man marking, di mana akan dilaporkan kekurangan dan apa yang harus diangkat. Sehingga desa wisata ini bisa menjadi desa kebanggaan Indonesia.

"Saya akan minta Prof Azeil langsung yang mendampingi dan dilihat mana yg perlu di highlight sehingga desa ini bisa menjadi yang terbaik tidak hanya di Indonesia tapi di dunia," tandasnya.