Pra Penjualan Lippo Karawaci Diprediksi Kinclong di 2022, Ini Sebabnya
- VIVA/Fikri
VIVA – Kinerja penjualan properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) diprediksi cenderung meningkat double digit pada tahun 2022. Kondisi ini meneruskan tren positif pada tahun 2021.
CEO LPKR John Riady memandang optimistis sektor properti pada tahun 2022, setelah mengalami pemulihan signifikan pada tahun 2021. Hal ini juga didukung oleh sejumlah insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial.
”Bisa dibilang sektor properti selama pandemi justru dipilih menjadi sarana investasi yang fungsional oleh golongan milenial,” kata John dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis 23 Desember 2021.
Ke depan, lanjut dia, sektor properti masih sangat prospektif mengingat rasio kepemilikan rumah yang masih rendah di Indonesia.
Sementara itu, dalam riset terbarunya, Analis Citigroup Securities Indonesia Felicia Asrinanda Barus menyampaikan hal yang senada. Dia memperkirakan LPKR mampu mempertahankan pertumbuhan pra penjualan di atas 10 persen pada tahun 2022.
"Estimasi kami, LPKR mampu membukukan pertumbuhan pra penjualan sekitar 12 persen year on year (YoY) pada tahun 2022," ujar Felicia.
Ada sejumlah faktor yang mendorong kinerja pra penjualan LPKR pada tahun 2022. Pertama, LPKR berencana meluncurkan produk premium dengan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) di atas Rp2 miliar per unit di Lippo Village.
Kedua, LPKR juga memiliki proyek skala kota (township) yang sudah mapan di Lippo Village dan Lippo Cikarang dengan tingkat permintaan tinggi di atas 70 persen di masa pandemi.
Ketiga, land bank LPKR di township masih memadai untuk pembangunan jangka panjang hingga lebih dari 15 tahun ke depan. Keempat, pra penjualan proyek apartemen LPKR diperkirakan bertumbuh sekitar 32 persen pada tahun 2022, sehingga mendorong kinerja pra penjualan perseroan secara keseluruhan.
Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa juga memprediksi LPKR mampu menumbuhkan pendapatan menjadi Rp17,1 triliun pada tahun 2022, dengan perolehan laba bersih Rp233 miliar. Pada tahun 2021, LPKR diprediksi meraih pendapatan Rp13,88 triliun dan laba bersih Rp79 miliar.
“Pendapatan LPKR pada tahun 2022 turut ditopang penjualan apartemen dan rumah tapak yang sudah dibangun. Dapat diperkirakan bahwa LPKR memiliki persediaan properti Rp1,2 triliun," ujarnya.