Lepas Ekspor Akhir Tahun Rp35 T, Mendag: Ekonomi RI Mulai Pulih

Mendag M Lutfi (VIVA)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memimpin pelepasan ekspor akhir tahun senilai Rp35,03 triliun atau setara US$2,44 miliar. Pelepasan ekspor serentak, Kamis, 23 Desember 2021 ini dilakukan di 18 titik.

Saat pelepasan ekspor ini, Lutfi menegaskan bahwa ekonomi nasional mulai pulih. Momentum ini harus terus dijaga secara serius agar perekonomian Indonesia bisa lebih cepat bangkit dan tumbuh.

"Saya berharap pelepasan ekspor ini dapat memotivasi kalangan dunia usaha untuk terus mempertahankan dan memperluas pasar ekspornya," kata dia, hari ini.

Ilustrasi Ekspor-Impor

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Pelepasan ekspor ini dikatakannya dilakukan di 62 kabupaten atau kota di 26 provinsi oleh 278 eksportir. Lokasi utama pelepasan berada di  PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Karawang International Industrial City, Jawa Barat.

Sejumlah provinsi tersebut yaitu Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur hingga Bali.

Kemudian, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

Pemerintah, menurut Lutfi, didorong untuk fokus pada peningkatan kinerja ekspor dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. Ini akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas industri dalam negeri.

"Kedua hal ini merupakan pondasi utama untuk memulihkan ekonomi nasional dan mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045,” tegas Lutfi.

Dengan adanya ketidakpastian akibat Pandemi COVID-19 di negara negara pesaing, Indonesia justru dikatakannya dapat memanfaatkan potensi ekspor yang selama ini belum dioptimalkan seperti Afrika, Asia Selatan, Asia Barat, Eropa Timur dan kawasan Oseania.

Secara kumulatif, kinerja ekspor Indonesia pada Januari—November 2021 mencapai US$209,16 miliar atau naik 42,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia pada November 2021 mengalami surplus US$3,51 miliar.

Produk ekspor non migas dari Indonesia yang menerima permintaan tertinggi di pasar dunia meliputi lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik beserta bagiannya, serta karet dan produk karet.

Sedangkan lima negara yang menjadi pasar tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok (US$46 miliar); Amerika Serikat (US$23,13 miliar), Jepang (US$15,18 miliar), India (US$11,87 miliar) dan Malaysia (US$9,66 miliar).