Ratusan UMKM Sudah Jadi Mitra BUMN, Kemenkop UKM Genjot Kompetensi

UMKM Pengrajin Hiasan Kayu
Sumber :
  • ist

VIVA – Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman menekankan, membangun UKM itu memerlukan desain yang tepat, termasuk pelatihan yang efektif.

Menurutnya, pelatihan pun harus dilakukan dengan pemateri dari pelaku usaha langsung atau praktisi, seperti lawyer, ahli marketing dari perusahaan, dan sebagainya. Sehingga, yang diajarkan juga berbasis pengalaman.

"Belajar dari sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, pelatihan atau peningkatan SDM harus dilakukan ahlinya, bukan pekerja sambilan," tegas Hanung, saat konferensi pers secara daring terkait review program Kemitraan Rantai Pasok dan Kampus UKM, di Jakarta, dikutip Minggu, 19 Desember 2021.

Tahun ini, KemenKop UKM lanjutnya berkolaborasi dengan banyak lembaga pelatihan UKM dan dunia usaha sebagai pemateri pelatihan yang diberikan pada UKM. Seperti, Sekolah Ekspor, Sippo, Prasetya Mulya (Manajemen Bisnis UKM),Yayasan Dana Bhakti Astra (YDBA) dan Universitas Padjajaran (UKM bidang perternakan). 

Kemudian, IPB (UKM Perikanan dan Pertanian), Telkomsel, yayasan Dharma Bhakti Astra, Indo-Eximpro, Lapenkop, Sekolah Ekspor, Star Training & Consultant, dan LSP Dekopin.

Hanung menambahkan, para UKM sangat antusias dengan pelatihan daring yang dilakukan. Melalui rangkaian webinar Nasional Intensif Kampus UKM yang diikuti 9.464 partisipan. 

Terdiri dari 7.085 peserta webinar peningkatan kapasitas usaha dan 2.379 peserta pelatihan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

"Salah satu indikator kinerja kami adalah peningkatan kompetensi SDM UKM," tandas Hanung. 

Berdasarkan pengolahan hasil data pre test dan post test dari keseluruhan pelatihan yang dilaksanakan (79 angkatan), telah dilakukan sampling 20 angkatan. Hasilnya, peserta pelatihan yang mengalami kenaikan kompetensi sebanyak 70,17 persen, orang dengan kenaikan nilai rata-rata 23,97 persen.

Produk UMKM di Mandalika.

Photo :
  • Satria Zulfikar/VIVA.

"Hal ini akan menjadi evaluasi kami untuk melakukan perbaikan berkelanjutan," ungkap Hanung.

Di samping itu, Hanung menjabarkan bahwa sesuai mandat PP 7 Tahun 2021 menyebutkan bahwa kemitraan menjadi salah satu pendorong loncatan kinerja UMKM

"Tahun ini, kami melakukan kemitraan dengan beberapa usaha besar, BUMN, hingga retail internasional," tambahnya.

Di antaranya, dalam program perluasan pasar produk UKM melalui UNIQLO Neighborhood Collaboration, Teras Indonesia IKEA, InaProduct, Accor Group, MNC Group, dan berbagai kemitraan lainnya. UKM juga. didorong masuk ke rantai nilai industri dengan melakukan piloting bersama 9 BUMN seperti Pertamina, Krakatau steel, PLN, Perhutani, Kimia Farma, RNI, BRI, dan Telkomsel. 

"Data sementara menunjukkan 304 UKM bermitra dengan BUMN," ungkap Hanung. (Ant)