Sonny Arca, Owner Martabak Orins Membuka Bisnis Awalnya Coba-coba
- Youtube/VDVC seleb
VIVA – Siapa yang tak mengenal Martabak Orins. Martabak yang ini sudah sangat populer di kalangan masyarakat luas lho. Diketahui bahwa owner dari Martabak Orins ini adalah mantan PNS, Sonny Arca Adryanto. Dalam obrolan Di Atas Meja Makan bersama Ben Kasyafani kali ini ada owner dari Martabak Orins yang akan berbagi kisahnya dalam membuka bisnis Martabak Orins ini.
Mengelola Produk Biasa Namun Mampu Merebut Market
Martabak adalah makanan cemilan yang sudah tidak asing ditelinga. Biasanya, martabak ini dijajakan dimalam hari. Varian rasa yang berkombinasi membuat daya tarik tersendiri oleh masyarakat. Martabak Orins ini membuat inovasi baru yang hanya dimiliki oleh Martabak Orins. Salah satu keunggulan produk ini yaitu tahan hingga 24 jam, sehingga martabak ini tetap lembut. Ketika martabak ini dimakan dan tidak habis, bisa disimpan diruang biasa. Atau jika disimpan di kulkas, bisa dipanaskan di microwave.
Inspirasi Membuka Bisnis Martabak Orins
Sonny Arca, sang owner Martabak Orins merupakan mantan pegawai negeri sipil (PNS). Ia mampu mengelola peluang wirausaha martabak menjadi sesuatu yang “baru” dan mewujudkan mimpi yang dinilai mustahil oleh banyak orang. Dalam inspirasi membuat martabak manis ini tentu berbeda, ia menggabungkan konsep pizza ke dalam racikan kudapan yang berakar dari kue rembulan khas Bangka Belitung. Sonny Arca berinovasi menghadirkan martabak dengan topping di bagian atas, tidak seperti umumnya yang ditempatkan di dalam lipatan adonan. Hal ini menimbulkan sensasi tersendiri saat menyantapnya, apalagi ketika taburan rasa yang dibiarkan terbuka menyentuh lidah.
Memadukan Keunikan dan Kualitas
Sebelum terbesit membuat merek Martabak Orins, Sonny telah lebih dulu bergelut di berbagai usaha dagang, termasuk bisnis jamur pada 2010 silam, yang sempat menghasilkan untung cukup besar. Namun, bisnis ini terhenti karena merupakan bisnis musiman saja. Dia menghentikan bisnis tersebut karena dinilai kurang prospektif. Alhasil, alumnus Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) tersebut putar otak mencari peluang wirausaha yang bisa tumbuh secara berkesinambungan. Ia pun ingin berbisnis namun yang bukan yang musiman saja.
Pilihannya kemudian jatuh pada martabak yang sudah sangat akrab di kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, menyadari penjual martabak sudah banyak di mana-mana, Sonny pun kembali memutar otak. Bersama dengan istrinya, Sonny kemudian berkreasi meracik martabak pizza. Sonny dan sang istri bereksperimen dengan berbagai jenis topping untuk menciptakan sensasi rasa dan tekstur martabak yang unik. Tidak hanya itu, usaha yang dimulai sejak pertengahan 2011 tersebut, juga berupaya menghadirkan racikan adonan yang lembut, kaya rasa, dan juga harum, sehingga meningkatkan nilai jualnya.
Sedangkan untuk varian martabak gurih, Sonny mengedepankan volume dan cita rasa yang kaya pada isiannya, yang bisa dipilih menggunakan daging sapi atau ayam, semuanya hadir dalam bentuk potongan dadu.
Ide Muncul Karena Pengalaman
Martabak memang sudah menjadi cemilan yang lumrah di Indonesia. Dengan adanya Martabak Orins ini, ada kebaruan dan sensasi berbeda. Kini Martabak Orins memiliki 80 outlet. Menurutnya, martabak pizza ini belum familiar. Martabak Orins terbentuk karena terinspirasi saat Sonny membeli martabak manis, yang biasanya belahan topingnya dimakan terlebih dahulu sedangkan martabak yang tidak ada topingnya terbuang sia-sia atau tidak dimakan. Dari situlah ide muncul, bagaimana caranya, membuat suatu produk makanan martabak yang semuanya dimakan. Artinya adonan martabak ada toping yang bisa dinikmati. Akhirnya terbentuklah martabak yang tanpa dilipat. Toping penuh dilingkaran martabak.
Toping yang dimiliki martabak orin juga terinspirasi karena pengalamannya. Disaat keluarga ingin memesan martabak manis dengan varian rasa yang berbeda, membuat dirinya kerepotan untuk membelinya. Akhirnya terciptalah toping varian rasa atau kombinasi rasa dalam satu Loyang martabak manis ini.
Martabak Orins Beberapa kali Melakukan Perombakan
Dalam obrolannya Bersama Ben Kasyafani, Sonny mengaku jika bisnis Martabak Orins ini pertama kali buka di bawah stasiun gondangdia. Ia melakukan beberapa kali perombakan logo dan warna karena semakin banyak merk lain yang mendomplengnya. Akhirnya ia merubah logo dan warna yang hanya dimiliki Martabak Orins dan terdapat dua karakter didalam logo tersebut. Menurut owner Martabak Orins, pesaing bukanlah musuh. Jangan menganggap bahwa kompetisi itu permusuhan. Lakukan yang terbaik dalam berkompetisi.
Bisnis Makanan Pertama yang Punya Customer Service
Dalam bisnis Martabak Orins ini, selama perjalanan 4 tahun pertama jalan secara organic. Setelah ada ojek online (ojol) di tahun 2015, omset mulai naik berkat adanya ojek online tersebut. Saat ada kebaruan Ojol, pernah dikomplain karena ngantri hampir 2 jam. Hal itu lantaran pesanan membludak setelah ada ojol. Dari situlah akhirnya survey dan membuka di beberapa cabang untuk mengurangi antrian yang membludak.
Dari awal hingga sekarang, emang ada bagian khusus yaitu customer service. Membentuk divisi ini juga belajar dari pengalaman. Ketika ada komplain dari customer langsung diganti. Ia beralasan karena complain akan berpengaruh atas nama baik martabak pizza orins. Sehingga ia harus membentuk service yang bagus. Meski kesalahan bukan dari pihak martabak pizza orins, pihaknya tetap memberikan ganti rugi sesuai komplainan. Meski demikian, tidak semua pelanggan memanfaatkan hal semacam itu. Itulah yang membuat pelayanan di Martabak Orins sangat bagus.
Meski nama Martabak Orins sudah besar, namun nampaknya ia tidak membuka Franchise. Awalnya pernah mebuka franchise, namun karena memang awalnya pihak martabak orins belum siap dari segala sisi. Terjadilah komplain dari pelanggan. Akhirnya franchise Martabak Orins ditutup.
Masih penasaran dengan obrolan bisnis Martabak Orins? Yuk tonton video selengkapnya di kanal youtube VDVC seleb yang dipandu oleh Ben Kasyafani. Jangan lupa untuk subscribe channelnya ya. Untuk konten ini jangan lupa untuk like, komen, dan share sebanyak-banyaknya. Tunggu konten lainnya hanya di program Di Atas Meja Makan.