Dampak Pandemi Bikin Rumit, Jokowi Bilang Begini ke Kepala Daerah
- Instagram @jokowi
VIVA – Presiden Jokowi terus mengingatkan dan tak bosan-bosan memberi pengarahan kepada seluruh kepala daerah di masa pandemi COVID-19. Menurut Presiden, wabah yang menular hampir di seluruh dunia, telah membuat ketidakpastian ekonomi dan krisis kesehatan.
Jokowi memberi contoh, selain kasus COVID-19, yang tidak terduga terjadi adalah soal kelangkaan energi, kelangkaan kontainer hingga menganggu distribusi barang.
“Ini lah yang sering saya sampaikan ketidakpastian global yang semua kepala daerah, kepala dinas semuanya harus mengerti dan mampu mengantisipasi, menyiapkan antisipasinya sebelumnya,” kata Jokowi membuka Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi di Jakarta, Rabu 24 November 2021.
Baca juga: Penampakan Uji Kaca Jembatan Gantung di Atas Jurang 80 Meter
Kata Presiden, kompleksitas atau rumitnya masalah yang saling keterkaitan itu menyebabkan ekonomi dunia anjlok. Bahkan kompleksitas masalah di masa pandemi secara perhitungan juga tidak menemui jawaban.
“Oleh sebab itu kita harus betul-betul kerja keras menyiapkan semuanya dan kuncinya hanya satu. Kita bisa mengendalikan yang namanya pandemi COVID-19. Hanya itu,” kata Kepala Negara.
“Ini lah kenapa saya kadang bicara keras kepada Gubernur Bupati dan Wali Kota karena memang kuncinya ada di situ. Tanpa kita bisa mengendalikan COVID, jangan berharap yang namanya pertumbuhan ekonomi itu ada,” sambung Presiden.
Jokowi bilang, tren kasus COVID-19 di beberapa negara sudah mengalami peningkatan kasus signifikan. Di Indonesia sendiri, meski terbilang masih terkendali, tapi ada yang perlu diperingatkan oleh Presiden Jokowi.
Jokowi meminta kepala daerah dan pihak-pihak yang memiliki otoritas mewaspadai betul mobilitas masyarakat jelang libur akhir tahun di masa periode Natal dan Tahun Baru.
“Saya kemarin rapat mari lah kita bersama-sama utamanya menghadapi natal dan tahun baru. Kita kendalikan bersama-sama dalam rangka ekonomi kita agar bisa lebih baik dan investasi menjadi jangkar pemulihan ekonomi karena APBN semua negara juga sama. Berat, defisit semua defisit,” ujar Jokowi.