Jelang IPO, WMP Optimalkan Teknologi Ramah Lingkungan
- vivanews/Andry Daud
VIVA – PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) yang memiliki lima lini bisnis terintegrasi yakni Livestock, Meat Processing, Poultry, Commodity, serta Construction & Energy akan melantai di Bursa Efek Indonesia atau IPO pada 26 November 2021.
Menuju IPO yang ditargetkan mampu meraup dana Rp1,4 triliun hingga Rp1,83 triliun tersebut, WMP memastikan, selain mengedepankan integrasi antara kelima lini bisnisnya, WMP juga telah menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam proses bisnis serta strategi pertumbuhannya.
Dana raihan tersebut disebut-sebut akan diprioritaskan untuk mengembangkan peternakan terintegrasi di Sumatera, Sulawesi dan Papua. Dengan begitu ketiganya akan dikembangkan menjadi basis produksi terintegrasi dan mendorong pertumbuhan WMP ke depan.
Baca juga: Rampok Bersenpi Beraksi di KFC PIK, Uang Rp400 Juta Raib
CEO Widodo Makmur, Tumiyana mengatakan, Prinsip ESG ini menjadi salah satu pedoman perusahaan dalam menjalankan bisnis di sektor pangan ini. Dengan begitu, dia menjamin nilai tambah tidak hanya akan diarahkan bagi para pemegang saham nantinya, namun juga masyarakat.
"Kami juga senantiasa berusaha untuk dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh elemen masyarakat," kata dia saat konferensi pers, Rabu, 10 Oktober 2021.
Adapun inisiatif yang telah dijalankan oleh WMP katanya antara lain instalasi panel surya serta pengembangan fasilitas pengolahan limbah peternakan menjadi biofertilizer dan energi biogas untuk mendukung kebutuhan dari perkebunan jagung yang akan dikembangkan perusahaan.
Instalasi panel surya pada fasilitas Perusahaan dibagi menjadi tiga tahap, instalasi tahap pertama dan fase pertama telah selesai dilaksanakan pada Oktober lalu. Dalam tahap pertama ini perusahaan menargetkan menampung pada semester pertama 2022.
WMP menargetkan instalasi panel surya dengan kapasitas 37,7 MWp dari total rencana Perusahaan untuk mengaplikasikan infrastruktur panel surya dengan total kapasitas 158 MWp, di seluruh fasilitas produksinya.
Sementara itu, WMP juga telah mengoperasikan fasilitas pengolahan limbah peternakan menjadi biofertilizer dan energi biogas. Target kedepannya akan mampu menghasilkan 21.528 m3 energi biogas per hari, melalui fasilitas pengolahan limbah yang sedang dikembangkan oleh Perusahaan.
WMP menurutnya juga memiliki komitmen untuk menyerap hasil produksi para petani maupun petani lokal di sekitar fasilitasnya, serta menjalankan berbagai program pembinaan maupun pelatihan bagi para pelaku industri pangan.
WMP berkomitmen untuk mengalokasikan suplai 45 persen dari kebutuhan bahan baku pakannya wajib diserap dari hasil pertanian warga sekitar maupun petani lokal untuk dapat tetap menjaga keseimbangan perekonomian rakyat di area aktivitas Perusahaan.
"Selain itu penerapan energi terbarukan serta pengolahan limbah yang kami lakukan juga tidak semata untuk menghasilkan efisiensi operasional kami, namun juga guna menjaga keberlanjutan ekosistem alam di Indonesia," tegasnya.