Realisasi Investasi hingga Kuartal III-2021 Tembus Rp659,4 Triliun

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan, realisasi investasi Indonesia pada kuartal III 2021 sebesar Rp216,7 triliun. Sementara itu, secara tahun berjalan realisasi Januari-September 2021 sebesar Rp659,4 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi pada kuartal III ini turun 2,8 persen dibanding kuartal sebelumnya. Sementara itu, dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya naik 3,7 persen.

"Selama 3 bulan ini kami bisa kerja maksimal hanya 1,5 bulan, 1,5 bulannya kita tahu pandemi COVID-19. Tetapi kita tetap kerja terus kawal perusahan end to end dan kita turun langsung ke lapangan," kata dia saat konferensi pers, Rabu, 27 Oktober 2021.

Groundbreaking pabrik Baterai EV pertama di Indonesia.

Photo :
  • Repro video.

Adapun untuk realisasi selama tahun berjalan 2021 tersebut, dikatakannya tempat tumbuh solid sebesar 7,8 persen. Sebab, realisasi investasi pada Januari-September 2020 hanya mencapai Rp611,6 triliun, jauh di bawah realisasi tahun ini.

"Ini mencerminkan bahwa sekalipun pandemi mungkin karena para pengusaha, para investor, sudah bisa beradaptasi terhadap kondisi COVID, mereka jadi tetap percaya diri membangun investasinya," papar Bahlil.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, Bahli mengatakan, hingga akhir kuartal III-2021 tercatat sebanyak 288.687 orang. Data realisasi penyerapan tenaga kerja dari capaian nilai investasi tersebut turun 2,3 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

"Penyerapan tenaga kerja 288.687 ini adalah realisasi terhadap lapangan kerja langsung. Sementara tidak langsungnya kalau dalam teori ekonominya menurut Pak Robert itu berdampaknya bisa 4-5 kali lipat," ujar dia.

Dari sisi realisasi Penanaman Modal Asing (PMA), pada kuartal III 2021 dikatakannya mencapai 103,2 triliun dengan porsi terhadap total investasi 47,6 persen. Sedangkan secara tahun berjalan, realisasinya sebesar Rp331,7 triliun dengan porsi 50,3 persen.

"FDI (Foreign Direct Investment) kita turun secara kuartal ke kuartal, turunnya 11 persen kalau year on year turun 2,7 persen. Memang PMA kita kita tahu saat PPKM banyak tenaga ahli enggak bisa masuk karena protokol COVID, arus barang masuk dari luar negeri juga agak terhambat," tegas Bahlil.

Adapun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) teralisasi sebesar 113,5 triliun dengan porsi sebesar 52,4 persen pada kuartal III 2021. Sementara itu, pada periode Januari-September 2021 realisasinya Rp327,7 triliun dengan porsi sebesar 49,7 persen.

"Tetapi yang membuat kita bangga saat FDI turun 11 persen namun PMDN kita naik jadi 6,8 persen dibanding kuartal II, year on year-nya naiknya 10,3 persen, artinya sebenarnya kita ini seperti teori bermain bola ala Juventus," tegas Bahlil.