Defisit APBN hingga September 2021 Sebesar Rp452 Triliun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers kinerja APBN.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Kementerian Keuangan mengumumkan realisasi kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir September 2021 masih defisit. Meski begitu defisitnya lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu.

Hingga 30 September 2021, defisit APBN mencapai Rp452 triliun dari target Rp1.006,4 triliun. Defisit ini sebesar 2,74 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan nilainya turun 33,7 persen dari kondisi September 2020 sebesar Rp681,4 triliun.

"Ini merupakan tren konsolidasi yang sangat dan kita akan coba terus jaga meskipun kondisi masih akan terus dinamis," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers, Senin, 25 Oktober 2021.

Baca juga: Rupiah Kian Tertekan, Ini Faktor yang Memengaruhinya

Sri menjelaskan, realisasi defisit tersebut dipengaruhi oleh pendapatan negara yang terealisasi Rp1.354,8 triliun atau tumbuh 16,8 persen dibanding September 2020. Jika dibandingkan target Rp1.743,6 triliun, realisasinya sudah 77,7 persen.

Sementara itu untuk belanja negara, Sri menyebutkan telah terealisasi Rp1.806,8 triliun. Angka ini turun 1,9 persen dari periode yang sama tahun lalu, sedangkan realisasinya sudah mencapai 65,7 persen dari target tahun ini sebesar Rp2.750 triliun.

Dengan catatan tersebut, keseimbangan primer mengalami defisit sebesar Rp198,3 triliun dari target tahun ini yang minus Rp633,1 triliun. Defisit keseimbangan primer ini turun 55,6 persen dari September 2020 sebesar Rp446,5 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers kinerja APBN 2018

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

"Dari belanja dan pendapatan negara yang tumbuh sangat kuat dan belanja yang terkendali maka keseimbangan primer kita pada September Rp198,3 triliun negatif," ucapnya.

Untuk realisasi pembiayaan anggaran secara keseluruhan telah mencapai sebesar Rp621,9 triliun. Realisasi ini turun 20,7 dari periode yang sama pada tahun lalu Rp784,6 triliun dan sudah sebesar 61,8 persen dari target tahun ini Rp1.006,4 triliun.

"Ini sekali lagi menggambarkan konsolidasi fiskal sudah mulai berjalan sesuai yang kita semua harapkan agar APBN berangsur disehatkan kembali," tegas Sri.