Rupiah Kian Melemah Lawan Dolar AS, Ini Faktor Pemicunya
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah cukup dalam pada perdagangan Jumat, 22 Oktober 2021. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.140 per dolar AS pada pagi ini.
Di pasar spot, hingga pukul 09.13 WIB rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.147 per dolar AS. Melemah 0,18 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.122.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir berada di level Rp14.133 per dolar AS, menguat dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.080.
Baca juga: IHSG Masih Minim Sentimen, Simak Saham Pilihan Hari Ini
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan ini masih dipicu oleh kenaikan tingkat inflasi di AS yang semakin pasti akan direspons kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve.
"Bank of England kemungkinan akan menjadi bank sentral besar pertama yang menaikkan suku bunga dalam siklus pasca-COVID-19," kata dia dikutip dari analisisnya hari ini.
Kondisi ini juga diiringi dengan meningkatnya imbal hasil atau yield US Treasury tenor 10 tahun. Diketahui imbal hasil obligasi AS tersebut telah naik ke posisi kisaran atas 1,67 persen.
Dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan, ekonomi Indonesia yang terus membaik akibat semakin terkendalinya Pandemi COVID-19 dapat menjadi salah satu indikator penahan laju pelemahan rupiah.
"Pemulihan yang terjadi di berbagai sektor utama, seperti sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, sektor konstruksi, serta sektor transportasi dan pergudangan mencerminkan aktivitas ekonomi sudah kembali bangkit," tegasnya.
Dengan berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim mengatakan, sepanjang hari ini rupiah kemungkinan besar akan bergerak melemah dan ditutup di kisaran Rp14.120-14.160 per dolar AS.