Menteri Basuki Targetkan Bendungan Rukoh Aceh Rampung 2023
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun bendungan di Provinsi Aceh sebagai salah satu Program Strategis Nasional (PSN).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan, selain Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara dan Bendungan Tiro di Kabupaten Pidie, pemerintah tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
"Pembangunan bendungan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan produksi sawah hampir 12.000 hektare," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 9 Oktober 2021.
Bendungan Rukoh merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan di Provinsi Aceh.
Basuki mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan, dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Di samping itu, kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," ujarnya.
Sementara Kepala Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, Djaya Sukarno mengatakan, Bendungan Rukoh berada di aliran Sungai Krueng Rukoh disuplai dari bendung pengarah dari Sungai Kreung Inong ini memiliki luas area genangan mencapai 716,10 hektare, dan disiapkan untuk menampung air hingga 128,66 juta meter kubik.
"Bendungan ini akan mengairi lahan persawahan Daerah Irigasi Baro Raya seluas 11.950 hektare (Ha) khususnya di Kecamatan Keumala dan Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie," ujar Djaya.
Dia menambahkan, bangunan pengarah Bendungan Rukoh dibangun sejak akhir tahun 2018, dengan biaya APBN sebesar Rp1,5 triliun. Pelaksanaan pembangunan dilakukan secara bertahap melalui dua paket, dengan masing-masing kontraktor yang PT. Nindya Karya (Persero) untuk paket I dan kontraktor PT. Waskita Karya (Persero) Tbk KSO PT. Adhi Karya (Persero) serta PT. Andesmont Sakti untuk pengerjaan paket II.
"Saat ini progres konstruksinya telah mencapai 28 persen dan ditargetkan akan rampung pada tahun 2023," ujarnya.
Baca juga: Telan Rp1,9 Triliun, Bendungan Sadawarna Ditarget Rampung Agustus 2022