Tingkatkan Kualitas, UMKM Dibuatkan Rumah Produksi Bersama
- VIVA/Dinia Adrianjara
VIVA – Pemerintah menyatakan, akan merealisasikan pembangunan rumah produksi bersama bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Rencananya rumah produksi bersama itu akan terbangun 2022.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, ini seiring dengan fokus pembentukan ekosistem UMKM ke depannya menjadi berbasiskan klaster. Sehingga, bisa lebih mudah dioptimalkan.
"Di klaster-klaster itu kami sudah ada program untuk dibangunkan rumah produksi bersama supaya produk UMKM kualitasnya berstandar industri," kata dia dalam diskusi virtual, Selasa, 5 Oktober 2021.
Baca juga: Blok Dagang Terbesar Kedua di Dunia, Ini Manfaat RCEP bagi RI
Teten menekankan, pembangunan rumah produksi bersama ini penting karena UMKM tidak mungkin menggelontorkan anggaran investasi khusus untuk menghadirkan peralatan produksi modern.
"Tidak mungkin setiap pelaku UMKM bisa membeli atau berinvestasi peralatan-peralatan modern nah tahun depan kita udah mulai piloting factory sharing rumah produksi bersama," tegas Teten.
Selain itu, dia menekankan, UMKM ke depannya juga akan diarahkan pada produksi yang menjadi bagian dari rantai pasok industri nasional maupun global, sehingga bisa naik kelas.
"Kita juga sedang mendorong sekarang UMKM yang berbasis produk kreativitas dan inovasi teknologi menjadi bagian dari rantai pasok industri nasional dan global," tuturnya.
Menurut Teten, saat ini Kemenkop UKM juga sudah membangun kemitraan dengan BUMN supaya kebutuhan produksinya juga bisa dipasok dari barang-barang hasil buatan UMKM.
Namun, dia menekankan, kemitraan ini bukan seperti program PaDi UMKM yang menjadikan BUMN sebagai konsumen dari produk UMKM melainkan menjadi bagian dari rantai pasokan BUMN.
"Jadi sudah ada 9 BUMN yang sudah siap bermitra dengan UMKM sehingga komponen yang dibutuhkan Pertamina, PLN dan lain sebagainya bisa dipasok dari UMKM. Karena itu kita ingin UMKM ke depan settingnya industri," tutur dia.
Sebelumnya, Teten telah menjelaskan bahwa pengembangan rumah produksi bersama bagi UMKM ini adalah bagian dari transformasi teknologi di mana strategi manufaktur tercipta.
Untuk menerapkan konsep rumah produksi bersama ini, Teten mengatakan, dibutuhkan anggaran sekitar Rp100 miliar. Sebab, peralatan untuk rumah produksi bersama ini dipastikannya modern.