Sepanjang Semester I-2021 Elnusa Cuma Raih Laba Bersih Rp40 Miliar

Gedung Elnusa.
Sumber :
  • Dok. Elnusa

VIVA – Direktur Keuangan PT Elnusa Tbk, Tenny Elfrida, melaporkan financial highlight pihaknya pada semester I-2021. Tenny menyampaikan, untuk revenue sampai dengan semester I-2021 masih bisa di-maintain pihaknya di angka yang cukup baik, jika dibandingkan secara year-on-year (YoY) darii periode yang sama tahun 2020.

Revenue elnusa di semester I-2020 tercatat mencapai Rp3,89 triliun, namun di semester I-2021 terpantau anjlok hingga hanya mencapai Rp3,71 triliun.

"Memang ada sedikit penurunan sebesar 5 persen. Tapi di tengah tantangan yang ada saat ini, tentunya ini menjadi suatu usaha bagi kami untuk me-maintain nilai revenue agar berada di nilai yang baik," kata Tenny dalam telekonferensi, Jumat 1 Oktober 2021.

Baca juga: Kangen Liburan? Yuk Cuci Mata dengan Panorama Indah di Jalan Tol Ini

Dia menambahkan, untuk komposisi revenue Elnusa jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, dari sisi klien terlihat bahwa market Elnusa masih tetap berada di grup Pertamina.

Meskipun, jika di tahun 2020 kontribusi revenue yang berhasil diraih Elnusa dan berasal dari Pertamina masih berada di angka 79 persen, namun di tahun ini nyatanya hanya berada di angka 76 persen.

"Tapi memang mayoritas revenue kami masing berasal dari Pertamina Group," ujarnya.

Diketahui, dalam financial highlight Yang dilaporkan PT Elnusa dalam public expose kali ini, tercatat bahwa gross profit di semester I-2021 hanya mencapai Rp282 miliar, atau anjlok 33 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang mencapai Rp419 miliar.

Sementara operating profit di semester I-2021 tercatat mencapai Rp127 miliar, atau turun 51 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang mencapai Rp260 miliar.

Sementara itu capaian EBITDA di semester I-2021 tercatat hanya mencapai Rp485 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang mencapai Rp487 miliar. Sementara capaian net profit atau laba bersih pada semester I-2021 hanya mencapai Rp40 miliar, atau anjlok 69 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang mencapai Rp130 miliar.