Susah Kirim ke China, Eksportir Sarang Burung Walet Temui Moeldoko
- Dokumentasi KSP.
VIVA – Perwakilan pengusaha lokal eksportir Sarang Burung Walet (SBW) mengadukan nasib mereka ke Kantor Staf Presiden (KSP). Mereka curhat terkait masih terhambatnya ekspor komoditas itu ke China.
Perwakilan pengusaha dari Sumatera Utara, Kalimatan, Jawa Timur, dan Jabodetabek tersebut mengungkapkan, ekspor sarang burung walet masih terkatung-katung akibat masalah regulasi internal dan eksternal di China.
“Semua persyaratan harus mereka yang audit mulai dari hulu ke hilir. Mereka juga yang menetapkan kuota. Saya sudah minta tambahan kuota sejak 3 tahun lalu, sampai sekarang juga belum ada hasil,” kata Lusiyanto Handoko Perwakilan Eksportir Sarang Burung Walet asal Jawa Timur, di KSP, dikutip Jumat, 23 September 2021.
Dia menjabarkan, China merupakan konsumen terbesar sarang burung walet secara global. Ekspor sarang burung walet Indonesia ke China sepanjang 2020 mencapai US$413,6 juta. Pada April 2021, Indonesia mengumumkan bahwa China akan mengimpor sarang burung walet asal Indonesia senilai US$1,13 miliar atau sekitar Rp16 triliun.
Sementara itu, yang mendominasi ekspor sarang burung walet hanya 23 perusahaan yang terdaftar di General Administration Customs of China (GACC). Sedangkan, 20 perusahaan lainnya belum memiliki legalitas resmi sebagai eksportir terdaftar, padahal sudah mendaftar dari tahun 2018 dan sudah diaudit oleh GACC.
Baca juga: Pemerintah Diminta Lanjutkan Moratorium Lahan Sawit, Ini Alasannya
Handoko menilai, peran KSP penting untuk menfasilitasi proses negosiasi dengan pihak GACC. Agar pelaku ekspor sarang burung walet mendapatkan sertifikasi sebagai eksportir terdaftar di negeri tirai bambu tersebut.
“Di tengah sulitnya perekonomian akibat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, pemerintah melalui KSP harus membuat terobosan kunci untuk menghilangkan hambatan ekspor, agar potensi devisa yang sangat besar dari ekspor sarang burung walet bisa ditingkatkan,” harapnya.
Merespons hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menegaskan, persoalan ekspor sarang burung walet ke China sudah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.
“Presiden pada Rapat Terbatas 4 Mei 2021, sudah memberikan arahan pada Kementerian terkait, agar hambatan ekspor sarang burung walet ke China segera dituntaskan,” tegasnya.
Moeldoko menegaskan, KSP sebelumnya juga sudah berkoordinasi lintas sektoral dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, dan Kedutaan Besar Indonesia di RRC. Hal itu dilakukan, untuk ikut mendorong penyelesaian masalah ekspor sarang burung walet ke China.
KSP menilai, sudah waktunya negosisasi dengan China diperkuat, mengingat posisi Indonesia saat ini menjadi mitra strategis. Karena itu tidak seharusnya China menghambat ekspor sarang burung walet, yang berpotensi besar menambah devisa negara.