Jokowi Senang Relaksasi PPKM Dipatuhi Masyarakat, Ekonomi Menggeliat

Presiden Joko Widodo buka Munas Kadin Indonesia di Kendari.
Sumber :
  • Dusep Malik/VIVA.

VIVA – Presiden Joko Widodo mengapresiasi masyarakat dan dunia usaha yang saat ini sangat patuh terhadap upaya relaksasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Akibatnya, dia menekankan, laju penyebaran Virus Corona atau COVID-19 semakin melambat dan berkurang. Di sisi lain, ekonomi Indonesia kembali mulai menggeliat secara solid.

"Alhamdulillah upaya pembukaan ekonomi secara hati-hati ini dipatuhi bersama masyarakat dan dunia usaha sehingga ekonomi mulai menggeliat lagi," papar dia di acara UOB Economic Outlook 2022.

Kepala negara menyatakan, Pemerintah pada dasarnya telah melakukan sejumlah uji coba dalam rangka melakukan relaksasi pengetatan tersebut. Namun, tetap dengan protokol kesehatan ketat.

"Pemerintah melakukan sejumlah uji coba dan membolehkan buka dengan aturan protokol kesehatan yang ketat. Artinya kesehatan utama namun ekonomi penting," ujar dia.

Baca juga: Heboh Kisruh dengan Rocky Gerung, Berapa Kerugian Sentul City?

Jokowi pun menekankan, pemberlakuan PPKM dengan kriteria level 1-4 selama ini dimaksudkan agar kebijakan gas dan rem di setiap wilayah Indonesia sesuai kondisi setempat dan terkini.

"Oleh sebab itu gas dan rem kita jaga secara tepat dan dinamis sesuai dengan situasi terkini. Alhamdulilah kasus COVID-19 terus menunjukkan tren penurunan, kita sangat optimis," paparnya.

Meski tetap waspada terhadap COVID-19, Jokowi mengungkapkan, kasus harian terus turun di Indonesia dari puncaknya pada 15 Juli yaitu 56 ribu kasus menjadi 2.577 kasus pada 13 September 2021.

Sementara itu, dia melanjutkan, tingkat keterisian rumah sakit juga turun. Bed Occupancy Rate (BOR) nasional di angka 13,8 persen dan BOR Wisma Atlet yang sempat 92 persen kini turun jadi 7 persen.

"Per 12 September 2021 angka positivity rate harian kita di 2,64 persen, lebih baik dari dunia di angka 8,34 persen. Angka kesembuhan kita 94,03 persen di atas rata-rata dunia 89,59 persen," ujar Jokowi.