Semester I-2021, Energi Mega Persada Bukukan Laba Bersih US$12 Juta
- EMP.id
VIVA – PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) hari ini melaporkan kinerja keuangan mereka di sepanjang Semester I-2021. Perusahaan mencatatkan capaian yang baik.
Director and Chief Finance Officer EMP, Edoardus Ardianto menjelaskan, di Semester I-2021, pihaknya berhasil mencatat penjualan bersih sebesar US$166juta, dan EBITDA sebesar US$122 juta.
"Kemudian laba usaha sebesar US$66 juta, dan laba bersih sebesar US$12 juta dalam kinerja keuangannya di Semester I-2021," kata Edo dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 31 Agustus 2021.
Baca juga: Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tak Hanya Pulih Setelah Pandemi, Tapi Kuat
Dia menambahkan, EMP juga membukukan rasio pinjaman terhadap ekuitas yang semakin membaik dari tahun lalu dan dari kuartal sebelumnya. "Hal ini disebabkan karena kenaikan produksi migas dari blok Malacca Strait dan Bentu," ujarnya.
Namun, Edo memastikan bahwa laba bersih EMP Semester I-2021 memang lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu. Dia berharap, kinerja produksi dan keuangan nantinya akan semakin membaik di Semester II-2021.
"Dengan peningkatan kepemilikan EMP di Blok Kangean dari 50 persen menjadi 75 persen," ujarnya.
Sementara itu Direktur Utama EMP, Syailendra Bakrie menjelaskan, pihaknya juga baru saja menyelesaikan transaksi Penawaran Umum Terbatas (PUT) di bulan Juli 2021. Sehingga, dana hasil dari PUT tersebut digunakan untuk mengakuisisi tambahan 25 persen kepemilikan di Blok Kangean.
"Hal ini menyebabkan kepemilikan kami di Blok Kangean akan bertambah menjadi 75 persen, dari sebelumnya 50 persen," kata Syailendra.
Kemudian, dana hasil PUT tersebut juga digunakan untuk melunasi pinjaman dan tagihan. Serta untuk mendanai kebutuhan modal kerja dari aset-aset dalam portofolio EMP saat ini seperti misalnya Blok Bentu, Malacca Strait, dan Buzi.
"Karenanya, kami berharap untuk dapat menunjukkan likuiditas perusahaan yang semakin membaik, dan untuk dapat meningkatkan produksi migas baik dari tambahan kepemilikan di Blok Kangean. Maupun dari aset-aset yang ada saat ini," ujarnya.