IHSG Berpotensi Menguat di Awal Pekan, Cermati Saham Berikut Ini

Ilustrasi IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 20,75 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.062,11 pada perdagangan Senin, 30 Agustus 2021. 

Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi memprediksi IHSG pada awal pekan ini akan menguat didukung berbagai faktor.

"Secara sentimen IHSG berpotensi menguat di awal pekan," ujarnya kepada VIVA.

Ia melanjutkan, Bursa Asia berpotensi rebound pada awal pekan setelah ekuitas AS menanjak ke rekor baru dan treasury AS menguat di akhir pekan lalu. 

Dia menjabarkan, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell pun memberikan indikasi penarikan stimulus dengan cara hati-hati dan bertahap. Jerome mengatakan, the Fed mungkin memulai mengurangi pembelian obligasi tahun ini. Akan tetapi tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga dan akan terus dipandu dengan data untuk mempertimbangkan risiko dari varian delta. 

"Investor akan menanti data pekerja AS minggu ini untuk melihat apakah dapat menandai pemulihan yang cukup kuat untuk taper tantrum," ujarnya. 

Di Asia, lanjut dia, Peraturan Beijing terhadap industri swasta akan tetap menjadi fokus utama investor. Dari komoditas mayoritas mengalami penguatan dari komoditas energi hingga logam. 

"Harga minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) naik 1,96 persen, Batubara naik 1,43 persen, Nikel naik 1,09 persen dan Timah naik 0,77 persen," paparnya.

Secara teknikal, Lanjar menjelaskan, pelemahan IHSG break out support dan mengkonfirmasi break out moving average 50 hari. Pergerakan akan menguji moving average 200 hari sebagai support yang cukup kuat dan sebagai konfirmasi arah pergerakan lanjutan. 

"Apabila berhasil rebound, ini akan menjadi sinyal positif jangka pendek begitu juga sebaliknya," kata dia. 

Indikator stochastic dan RSI lebih memberikan sinyal bearish yang menekan dari area overbought. "Sehingga secara teknikal IHSG masih berpotensi mencoba rebound menguji support MA200 dengan support resistance 5.990-6.061," tuturnya.

Lanjar juga menyampaikan, ada saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ACES, ADRO, AGII, ANTM, BBNI, ERAA, PTBA, UNTR.

Baca juga: Erick Thohir Dorong BRI Bantu Program Ketahanan Pangan