IHSG Melemah Jelang Akhir Pekan, Ini Pemicunya
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 5 poin atau 0,08 persen di level 6.053 pada pembukaan perdagangan Jumat, 27 Agustus 2021.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG masih akan mengalami tekanan pada perdagangan hari ini.
"Setelah sebelumnya indeks sektor keuangan, infrastuktur, dan material dasar, tertekan lebih dari satu persen pada perdagangan kemarin," kata Lanjar dalam riset hariannya, Jumat 27 Agustus 2021.
Lanjar menjelaskan, investor melakukan aksi tunggu beberapa data ekonomi AS, sabagai petunjuk arah keputusan taper tantrum yang akan disinggung The Fed akhir pekan ini. Mereka juga mengkhawatirakan dampak dari taper tantrum terhadap capital outflow dan stabilisasi nilai tukar rupiah, di tengah badai COVID-19 Varian Delta.
Secara global, Bursa Asia berhati-hati di perdagangan akhir pekan, karena investor menimbang komentar hawkish The Fed menjelang simposium Jackson Hole dan ketegangan geopolitik yang memanas di Afganistan.
Baca juga: Pos Indonesia Umbar Promo, Pengiriman Kilat Diskon hingga 75 Persen
Mayoritas saham AS jauh dari level tertinggi sepanjang masa karena The Fed mengatakan bahwa waktu untuk memulai pengurangan stimulus sudah dekat.
Secara teknikal, IHSG break out support moving average 50 hari setelah gagal mengkonfirmasi whipsaw pada moving average 20 hari. Signal ini memberikan indikasi pelemahan lanjutan di akhir pekan, yang akan kembali menguji support moving average 200 hari. Momentum pergerakan dari indikator stochastic dan RSI menjenuh pada area overbought.
"Diperkirakan pergerakan IHSG di akhir pekan masih akan diwarnai aksi jual dan tekanan pergerakan dengan support-resistance 6.012-6.108," ujarnya.
Selain itu, Lanjar juga memberikan sejumlah rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni ADRO, BBRI, INDY, PTBA, UNTR, LPPF.