Bank Syariah RI Tertinggal dari Malaysia, Padahal Mayoritas Muslim

Logo Bank Syariah Indonesia (BSI)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Penetrasi perbankan syariah di Indonesia masih sangat minim hadir untuk mendorong gerak perekonomian masyarakat. Padahal mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama Islam.

PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk, mencatat penetrasi perbankan syariah selama hampir 3 dekade di Indonesia hanya mencapai 6 persen. Jauh di bawah Malaysia yang sudah 29 persen.

Sementara itu, dari sisi penduduk muslim, jumlahnya mencapai 87,2 persen dari total populasi atau mencapai 209,1 juta, sedangkan Malaysia hanya sebesar 61,3 persen atau hanya 19,9 juta.

"Penetrasi perbankan syariah juga masih rendah, kita hanya 6 persen, kita di bawah Malaysia yang secara size lebih kecil," tutur Wakil Direktur Utama 2 BSI, Abdullah Firman Wibowo dalam diskusi virtual, Jumat, 20 Agustus 2021.

Baca juga: Siap Jadi Cawapres Dampingi Anies, Novel Bamukmin: Saya Terpanggil

Dari dalam negeri sendiri, dia melanjutkan market share perbankan syariah di Indonesia juga masih sangat kecil jika di bandingkan perbankan konvensional selama lima tahun terakhir.

Hingga Maret 2021, dia mengatakan, market share perbankan syariah hanya mencapai 6,4 persen dengan nilai Rp605 triliun. Sisanya, dikuasai oleh perbankan konvensional senilai Rp9.448 triliun.

"Meskipun kita ini penduduk muslim terbesar, bahkan di dunia, market share-nya hanya 6,4 persen, hanya naik kurang lebih 1 persen selama 5 tahun terakhir," tegasnya.

Untuk itu, dia menekankan, salah satu cara pemerintah untuk mendorong laju pertumbuhan penetrasi bank syariah di Indonesia adalah menggabungkan perbankan yang dimiliki pemerintah.

Dengan bergabungnya Mandiri Syariah, BRI Syariah dan BNI Syariah dia berharap keterjangkauan perbankan syariah terhadap seluruh masyarakat di setiap pelosok bisa direalisasikan.

"Oleh karena itu, kehadiran Bank Syariah Indonesia diharapkan dapat mendongkrak percepatan dari sisi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia," tuturnya.

Dia menekankan, tidak akan menggunakan cara-cara konvensional untuk mengejar penetrasi ini. Namun akan mendorong literasi ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat.