Mensos Risma Berencana Ganti Bansos Tunai untuk Korban PHK

Mensos Tri Rismaharini
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan pandangannya soal program bantuan sosial tunai (BST) yang saat ini kembali diadakan akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

Sebelumnya, Risma mengaku telah menyetop program ini dan berakhir pada April 2021.  Namun, karena tekanan ekonomi kembali terjadi akibat varian delta, program ini kembali diluncurkan dan diarahkan untuk korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Untuk BST misalnya, itu kemarin digunakan untuk yang terkena PHK. Tapi sebetulnya kalau kita lakukan dengan benar mereka mestinya tidak harus menerima bantuan," tegas Mensos Risma dalam diskusi virtual, Kamis, 12 Agustus 2021.

Baca juga: Bos Louis Vuitton Jadi Orang Terkaya Dunia, Segini Hartanya

Menurut dia, program ini seharusnya bisa lebih diarahkan untuk memberikan bantuan berupa penyediaan alat-alat produksi. Sebab, mayoritas korban PHK menurutnya lebih banyak masuk kepada usia-usia yang produktif.

"Tapi kita berikan alat-alat produksi sehingga mereka bisa bekerja lebih maksimal. Karena sebetulnya kalau mereka menerima bantuan sosial mereka hanya terima Rp300 ribu palingan," tegas menteri yang akrab disapa Risma ini.

Saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Risma menceritakan, dirinya lebih sering memberikan bantuan alat produksi kepada orang-orang yang kesulitan secara ekonomi. Terbukti bantuan ini lebih bisa meningkatkan perekonomian mereka.

Dia menceritakan, salah satu bukti ini bisa dilihat tatkala adanya nenek-nenek berusia 62 tahun yang memintanya bantuan untuk bisa bekerja saat menjadi Wali Kota Surabaya. Dia mengatakan, nenek itu merasa masih bisa bekerja.

"Masih nenek-nenek dan ternyata saat ini dia bisa memberangkatkan keluarganya naik haji, bisa memiliki fasilitas kendaraan sendiri. Saat ini si nenek tadi usianya sekitar 73 tahun," ujar Risma.

Oleh sebab itu, dia berpendapat, harusnya bantuan pemberian alat produksi lebih bermanfaat untuk menolong para korban PHK supaya mereka bisa memiliki penghasilan kembali, ketimbang diberikan bantuan tunai.

"Banyak sekali anak-anak muda yang mestinya kita bisa secara energi mereka masih bisa kita maksimalkan, sulit memang tapi saya bisa tunjukkan pahlawan ekonomi yang kita latih saat pandemi ini bisa naik 200 persen," tuturnya.

Sebagai informasi, Pemerintah telah mengalokasikan BST sebesar Rp15,1 triliun untuk 10 juta KPM selama 2 bulan yakni Mei Juni 2021, yang cair pada Juli dengan indeks Rp600 ribu/KPM. Bantuan ini disalurkan oleh PT Pos Indonesia.