Mendag: Konsumsi Kuartal II Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi
Sumber :
  • Antara/HO-Kemendag

VIVA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7,07 persen pada kuartal II-2021. Salah satu faktornya adalah pertumbuhan konsumsi masyarakat.

Pada sisi pertumbuhan konsumsi masyarakat Indonesia tersebut pertumbuhannya tercatat sangat signfikan, sehingga mendorong peningkatan Produk Domestik Bruto pada periode tersebut.

Lutfi mengatakan, selama kuartal II-2021 data konsumsi rumah tangga tumbuh hingga 5,93 persen. Lebih tinggi dari masa sebelum pandemi COVID-19 hanya tumbuh 5,18 persen kuartal II-2019.

Baca Juga: Ini Orang Terkaya Baru di Indonesia yang Muncul di Tengah Pandemi

"Konsumsi ini adalah levelnya sudah kembali, bahkan lebih baik dari masa pandemi," ungkap Lutfi dalam diskusi virtual, Kamis, 5 Agustus 2021.

Tingginya konsumsi rumah tangga dari kuartal II-2020 yang minus 5,52 persen, diikuti pertumbuhan ekspor Indonesia yang mencapai 31,78 persen. Juga lebih tinggi dari masa sebelum pandemi.

Pada kuartal II-2019, pertumbuhan ekspor Indonesia bahkan menurut Lutfi terkontraksi hingga minus 1,84 persen. Kemudian, turun semakin dalam pada kuartal II-2020 sehingga terkontraksi mencapai minus 12,02 persen. 

"Dari data ekspor dan impor yang tumbuhnya 31,22 persen juga jauh lebih membaik dibanding periode ketika pandemi belum terjadi," papar Lutfi.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan, pendorong tumbuhnya ekonomi RI ini karena ekonomi global membaik, seperti Amerika Serikat yang tumbuh 12,2 persen, China 7,9 persen dan Singapura 14,3 persen.

Kondisi tersebut mendorong perbaikan perdagangan. Ditandai kenaikan ekspor pada komoditas pertanian, industri pengolahan dan pertambangan seiring naiknya impor barang konsumsi, bahan baku penolong dan barang modal.

"Peningkatan mobilitas masyarakat pada kuartal II-2021 juga mendorong tumbuhnya pengeluaran konsumsi rumah tangga 5,9 persen," ujar Margo.