Menhub Budi Senang Proyek Pelabuhan Anggrek Pakai Skema KPBU

Pelabuhan Anggrek, Gorontalo.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenhub.

VIVA – Pembangunan proyek infrastruktur Kementerian Perhubungan terus dilanjutkan di tengah pandemi COVID-19, guna menggenjot pemulihan ekonomi. Salah satunya adalah pembangunan Pelabuhan Anggrek di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

Hari ini, Jumat, 30 Juli 2021, perjanjian kerja sama pembangunan Pelabuhan Anggrek di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo dilakukan. Pembangunan Pelabuhan ini dilakukan dengan pendanaan kreatif non APBN melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama yang dilakukan antara Dirjen Perhubungan Laut Agus H Purnomo. Kemudian ada pula Direktur Utama PT Anggrek Gorontalo International Terminal Hiramsyah S. Thaib di kantor Kemenhub, Jakarta.

Sebagai Informasi, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) pada 18 juni 2021 telah menetapkan Konsorsium Anggrek Gorontalo International Terminal. Yang terdiri dari, PT Gotrans Logistics International, PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, PT Titian Labuan Anugrah, dan PT Hutama Karya (Persero)) sebagai pemenang lelang proyek pembangunan Pelabuhan Anggrek.

Baca juga: Cek Rekening, BSU Rp1 Juta Mulai Dicairkan ke 8,7 Juta Pekerja

“Meskipun di tengah pandemi, tetapi kita terus berkomitmen melanjutkan pembangunan. Saya bersyukur dan senang, karena pembangunan Pelabuhan Anggrek ini telah memasuki babak baru. Yang, ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pada hari ini,” jelas Budi dikutip dari keterangannya.

Budi mengatakan, penunjukan pemenang lelang proyek pembangunan Pelabuhan Anggrek telah melalui serangkaian tahapan pengadaan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Dia pun menyakini, pemenang proyek tentunya memiliki kredibilitas untuk mengembangkan pelabuhan ini. 

"Kami didukung oleh Bappenas dan Kemenkeu berkomitmen mendukung pembangunan sampai dengan pengelolaannya. Diharapkan dua sampai tiga tahun mendatang, pelabuhan ini dapat menjadi kebanggaan dari masyarakat Gorontalo dan sekitarnya,” tambahnya.

Sementara itu, Agus H Purnomo mengatakan, Pelabuhan Anggrek merupakan pelabuhan pengumpul yang berada di Provinsi Gorontalo. Saat ini, Pelabuhan Anggrek melayani kegiatan bongkar muat multipurpose yang saat ini diselenggarakan langsung oleh Kantor Unit Penyelenggara Kelas II Anggrek. 

“Pelabuhan Anggrek memiliki daya tarik tersendiri bagi pihak swasta/Badan Usaha mengingat potensi hinterland (pengembangan Kawasan sekitar) yang mendukung. Di antaranya berada di area perkembangan komoditi pertanian dan berada Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET) Gorontalo-Paguyaman-Anggrek-Kwandang (Gopandang),” jelas agus

Dia mengungkapkan, di tengah keterbatasan APBN, peran badan usaha baik BUMN maupun swasta menjadi vital. Karena dapat membantu Pemerintah untuk tetap mengakselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya Pelabuhan. 

Untuk itu dia menegaskan, Kemenhub memberikan kesempatan kepada Badan Usaha baik BUMN maupun swasta untuk berperan dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur Pelabuhan.

Adapun nilai investasi kerja sama tersebut sebesar Rp1,4 triliun dan biaya operasional sebesar Rp5,2 triliun yang akan dikerjasamakan selama 30 tahun. Dengan besaran pendapatan konsesi 2,5 persen per tahun dari pendapatan kotor yang dapat dinaikkan secara progressif serta pembagian kelebihan keuntungan (clawback) sebesar 50 persen disetorkan oleh Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur.