Rupiah Melemah di Awal Pekan, Ini Pemicunya
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan awal pekan ini. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.500 per dolar AS.
Di pasar spot, hingga pukul 09.40 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.530 per dolar AS. Melemah sekitar 0,22 persen dari level akhir pekan lalu Rp14.497.
Sementara itu, data terakhir kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia menetapkan nilai tengah rupiah di level Rp14.517. Melemah dari sebelumnya Rp14.503.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, sentimen yang memengaruhi pergerakan rupiah hari ini masih berasal dari perkembangan varian delta COVID-19 secara global.
Di sisi lain, pelaku pasar keuangan juga dikatakannya masih merespons positif sinyal kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) yang longgar.
"Di mana pasar merespons positif sinyal dovish yang dikeluarkan oleh Jerome Powell," kata dia dikutip dari daily economic and market review, Senin 19 Juli 2021.
Di samping itu, pelaku pasar keuangan juga menaruh perhatian terhadap kesepakatan OPEC dan sekutunya untuk meningkatkan suplai minyak demi mendukung pemulihan ekonomi global.
Peningkatan pasokan ini akan menyebabkan kenaikan pasokan bulanan sebesar 400.000 barel per hari. Sehingga, harga minyak dunia akan kembali bergerak sesuai intervensi OPEC+.
"Secara teknikal, pada perdagangan hari ini kami memperkirakan Rupiah terhadap USD diprediksi berada pada interval Rp14.478 – 14.546," ucapnya.