Pandemi, Astra Financial Relaksasi Kredit Pelanggan Senilai Rp31 T
- Mohammad Yudha Prasetya / VIVA.co.id
VIVA – Perusahaan pembiayaan Astra Financial mencatat telah memberikan relaksasi kredit terdampak COVID_19 senilai Rp31 triliun kepada lebih dari 1 juta nasabah atau pelanggannya. relaksasi tersebut dilakukan pada periode Maret hingga Desember 2020.
Director In Charge Astra Financial, Transportation & Logistic, Suparno Djasmin mengungkapkan, Angka tersebut merupakan 16 persen dari total nilai relaksasi di industri multifinance Indonesia.
“Kami meyakini kebijakan relaksasi kredit yang mencakup tiga sektor pembiayaan strategis, yakni kredit di sektor pembiayaan roda empat, roda dua, dan kategori alat berat, merupakan salah satu solusi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia di tengah masa sulit ini,” ujar Suparno dikutip dari keterangannya, Rabu, 16 Juni 2021.
Dia menjabarkan, pada pembiayaan roda empat, restrukturisasi yang dilakukan ACC, brand dari PT Astra Sedaya Finance, sepanjang 2020 mencapai Rp13,471 triliun dari sekitar 95.254 kontrak.
Baca juga: Bank Indonesia Makin Galak Larang Penggunaan Cryptocurrency
Sementara itu, TAF dari PT Toyota Astra Financial Services memberikan relaksasi kredit dengan nilai sebesar Rp5,037 triliun kepada sekitar 35.369 kontrak. Total restrukturisasi untuk roda empat dari Astra Financial tersebut mencapai Rp18,509 triliun untuk 130.623 kontrak.
Sedangkan, untuk sektor pembiayaan roda dua, FIFGROUP, yang merupakan brand dari PT Federal International Finance, telah menyetujui relaksasi kredit senilai Rp11,973 triliun. Hal itu dilakukan untuk sekitar 931.357 nasabah yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
“Di sektor pembiayaan alat berat, paket relaksasi kredit telah disalurkan sebesar Rp516 miliar oleh PT SAN Finance dan Rp60 miliar oleh KAF dengan jumlah kontrak keduanya sebanyak 85 nasabah," ujar Suparno yang juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk.
CEO FIFGROUP Margono Tanuwijaya menambahkan, dalam hal kinerja pembiayaan roda dua, memperkirakan performa bisnis perusahaan akan kembali normal secara bertahap, dan menyamai angka pasar 2019 di 2023. Ini didasari perkembangan indikator konsumsi masyarakat yang berangsur pulih perlahan di awal 2021.
“Performa bisnis roda dua FIFGROUP berkaitan erat dengan perkembangan pasar kendaraan roda dua yang memang berangsur pulih tetapi belum sepenuhnya normal,” katanya.
Optimisme tersebut tercermin dari target total pasar pembiayaan roda dua yang mencapai 6 juta kendaraan. Naik dari realisasi 2020, akibat penurunan laju konsumsi di masa pandemi Covid-19, angka tersebut turun menjadi sekitar 3,6 juta unit.
"Dan menurut proyeksi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, pasar roda dua Indonesia diperkirakan menjadi 4,6 juta unit kendaraan di akhir tahun 2021,” ujar Margono.