Janji Erick Thohir Soal Nasib Ribuan Karyawan Garuda Indonesia
- VIVA/Sherly
VIVA – Meski memberikan tawaran pensiun dini bagi para karyawannya sebagai upaya mengurangi beban perusahaan. Namun sebagai BUMN, Garuda Indonesia masih berkomitmen untuk mempertahankan ribuan karyawannya.
Hal itu ditegaskan oleh Menteri BUMN Erick Thohir di kantornya hari ini. Bahkan Erik berjanji akan mempertahankan ribuan karyawan Garuda selama proses perubahan strategi bisnis yang dilakukan.
"Kita tetap mempertahankan 1.300 pilot, kabin, dan lain-lain, serta 2.300 pegawai," kata Menteri BUMN, Erick Thohir, di kantornya kawasan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 2 Juni 2021.
Baca juga: Kemenkeu: Gaji ke-13 PNS 2021 Mulai Dicairkan 3 Juni
Meski demikian, Erick menegaskan bahwa Garuda juga harus berupaya mencari cara agar bisnisnya bisa terus berkelanjutan. Salah satunya adalah melalui optimalisasi pasar domestik dalam hal penentuan rute penerbangan.
"Tinggal kita cari tadi yang namanya proses bagaimana agar Garuda bisa sustainable. Tapi harapannya ada karena tadi, kita adalah negara kepulauan dan domestic market kita kuat," ujar Erick.
Dia mengatakan, keunggulan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan ini patut disyukuri. Sebab, nyatanya rute domestik yang memiliki banyak potensi bisnis ini, merupakan salah satu hal yang masih bisa dikembangkan lagi.
Hal ini tentunya tak sebanding dengan kondisi geografis sejumlah negara lain, seperti misalnya Singapura, Qatar, atau bahkan Uni Emirat Arab (UEA).
"Kita beda dengan Singapura, Qatar, UEA, yang negaranya cuma segitu, mau terbang ke mana? Kalau kita negaranya dari ujung ke ujung saja (jarak tempuhnya) enam jam," kata Erick.
Namun, Erick menegaskan bahwa model bisnis Garuda Indonesia pun harus diperbaiki, guna menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi akibat Pandemi COVID-19 ini.
Karenanya, lanjut Erick, harus dicari cara agar bagaimana bisnis Garuda Indonesia bisa sustainable. Dengan cara mengoptimalkan dan memaksimalkan potensi pasar domestik yang ada di Tanah Air.
"Jadi kita punya potensi, cuma kita harus perbaiki apa yang selalu saya sampaikan, yakni bisnis model pascapandemi COVID-19," ujarnya.