RI Berhasil Jual Samurai Bond Rp13,2 Triliun di Jepang

Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi. (tengah)
Sumber :
  • KBRI Tokyo

VIVA – Pemerintah Indonesia kembali sukses menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Yen Jepang atau Samurai Bonds, untuk kedua kalinya di masa pandemi COVID-19 sejak bulan Juli 2020 lalu.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi menjelaskan, penerbitan Samurai Bonds ini berhasil mencetak benchmark size sebesar JPY 100 miliar atau sekitar Rp13,2 triliun yang ketujuh kalinya sejak 2015.

"Ini adalah bukti kepercayaan atas kredibilitas ekonomi Indonesia," kata Dubes Heri dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu 22 Mei 2021.

Dia menambahkan, meskipun di tengah state of emergency yang ketiga kalinya di Jepang, kehadiran Pemerintah Indonesia untuk menerbitkan Samurai Bonds di pasar Jepang merupakan momentum yang tepat dengan capaian yang sangat positif. 

Heri memastikan, perkembangan positif perekonomian Indonesia juga terus dikomunikasikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo kepada Pemerintah Jepang. Khususnya menyangkut pengelolaan investasi yang masuk untuk pembiayaan pembangunan di Indonesia.

"KBRI turut aktif mengomunikasikan perkembangan pembangunan ekonomi Indonesia kepada Pemerintah dan Swasta Jepang. Termasuk mengkampayekan good governance pengelolaan investasi yang prudent oleh Pemerintah kepada investor dan prospektus investor Jepang," ujar Heri.

Komitmen diplomasi ekonomi Indonesia ini diakui Heri akan terus dijalankan Pemerintah Indonesia, demi suksesnya pemulihan ekonomi Indonesia di tengah pandemi COVID-19. Penerbitan Samurai Bonds kali ini ditujukan untuk pembiayaan defisit APBN 2021, termasuk untuk penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Salah satu Joint Lead Manager Samurai Bonds mengatakan, investor Jepang menunjukkan minat yang kuat pada Samurai Bonds Indonesia.

"Ini terlihat dari peningkatan kenyamanan dari komitmen konsistensi Indonesia di pasar Samurai Jepang. Termasuk prospek ekonomi yang membaik di tengah pandemi," kata Heri.

Diketahui, sejumlah Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities Co. Ltd., Mizuho Securities Co., Ltd., Nomura Securities Co., Ltd, dan SMBC Nikko Securities Inc.

 

Judul pada artikel ini telah diubah dari sebelumnya Rp132 triliun menjadi Rp13,2 triliun. Karena ada penulisan judul, redaksi VIVA.co.id menyampaikan permohonan maaf.