Kritik Menohok Ustaz Yusuf Mansur soal Keberpihakan Bank Syariah
- dok.ist
VIVA – Ustaz Yusuf Mansur mengkritik dan mempertanyakan kepedulian perbankan syariah terhadap dunia syariah di Indonesia. Lewat tulisan singkatnya, Yusuf Mansur menyiratkan sisi kekecewaannya.
Hal itu diutarakan dai kondang itu di laman Instagram pribadi-nya @yusufmansurnew, sambil menyertakan logo Bank Syariah Indonesia (BSI) di dalam unggahannya tersebut.
"Apa ada kepedulian dunia syariah terhadap syariah itu sendiri? Atau hanya tugas dan kepentingan perusahaan? Perusahaan syariah?" tulis Yusuf Mansur dalam postingannya itu, dikutip Kamis 20 Mei 2021.
Baca juga: Kronologi Guru TK Terlilit 24 Pinjol hingga Dilunasi Pemkot
Yusuf Mansur juga mempertanyakan soal keberpihakan Bank Syariah terhadap dunia pesantren. Apakah lebih besar dibanding kepentingan perusahaan di baliknya.
"Keberpihakan terhadap dunia pesantren? dari dunia syariah? Ada suaranya? Kalau pun ada? Suara buat siapa? Tadi. Kepentingan perusahaan balik2nya. Kepentingan bertahan dan untung. Bukan murni?," kata Yusuf Mansur.
Dia mengatakan, masalah ini akan jadi pembahasan yang bisa bergerak sangat jauh di hari-hari berikutnya. Untuk itu, Yusuf Mansur menegaskan bahwa ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Kementerian BUMN. Agar perbankan syariah di Indonesia bisa benar-benar berpihak kepada dunia syariah di Tanah Air.
"PR juga buat Kementerian BUMN untuk membuat dunia syariah asli berpihak bener ke dunia syariah. Berani rugi buat dunia syariah. Saya aja berani rugi buat perjuangan. Masa negara ga berani.," ucapnya.
Dai kondang itu berharap, dunia syariah akan lebih baik dari dunia konvensional, serta bersih dari kepentingan. Ia akan membahas ini lebih banyak ke depannya.
"Ke depan akan kita coba bahas. Termasuk soal utang-utang BUMN. Bismillah aja," ujarnya.
Di satu sisi, Yusuf Mansur juga mengkritisi dunia syariah yang saat ini menurutnya sudah dimasuki oleh para pemodal-pemodal asing dengan investasi mencapai puluhan triliun. Sehingga seperti lebih dikuasai oleh para pemilik modal alih-alih oleh rakyat sendiri.
"Dunia syariah, udah masuk juga pemodal-pemodal asing. Sampe puluhan triliun. Saya berharap, rakyat diberi kesempatan untuk dimiliki oleh rakyat seutuh-utuhnya. Carilah jalan. carilah regulasi. supaya rakyat bisa memiliki. Bukan sentimen saham ini mah. Melainkan kesempatan kayak konglomerat asing membeli 1 bank syariah. Rakyat, bisa,” kata dia.