Varian Baru COVID-19 Bikin Rupiah Melemah
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih masih terus berfluktuasi pada perdagangan Selasa, 18 Mei 2021. Meski begitu, rupiah masih bertahan di kisaran level Rp14.200 per dolar AS.
Di perdagangan pasar spot, saat pembukaan perdagangan pagi ini, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.278 per dolar AS. Bergerak melemah 0,13 persen dari penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.260.
Adapun data terakhir kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar (Jisdor) Bank Indonesia pada pukul 15.15 WIB kemarin telah menetapkan nilai tengah rupiah di level Rp14.284 dari hari sebelumnya Rp14.203.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, penguatan mata uang dolar AS terjadi akibat sentimen negatif pelaku pasar keuangan karena adanya indikasi peningkatan COVID-19 di Asia.
Baca juga: Nasib Lab Kimia Farma Diagnostika Setelah Direksi Dicopot Erick Thohir
"Dolar naik pada Senin pagi di Asia karena kekhawatiran yang dipicu oleh wabah baru COVID-19 di beberapa negara Asia," kata dia dikutip dari analisisnya hari ini.
Dia menekankan, ini seiring penurunan harga komoditas dan wabah COVID-19 di Singapura dan Taiwan yang terdapat 206 kasus baru, sehingga kedua negara memperketat pembatasan.
"Siswa sekolah dasar, menengah, sekolah menengah pertama, dan Institut Millennia Singapura beralih ke pembelajaran berbasis rumah penuh dari 19 Mei hingga akhir masa sekolah pada 28 Mei," ujarnya.
Selain itu, dia melanjutkan, pelaku pasar keuangan juga terus memantau perkembangan kasus COVID-19 di dalam negeri. Berdasarkan data Satgas, kemarin terjadi peningkatan 4.295 kasus baru.
"Memang secara angka kasus melandai. Namun masuknya berbagai varian mutan dan adanya fenomena mudik meski dilarang jelas patut untuk diwaspadai," tegas dia.
Dengan catatan tersebut, Ibrahim memperkirakan bahwa mata uang rupiah akan ditutup melemah di rentang Rp14.270-Rp14.330 per dolar AS pada perdagangan hari ini.