Bappenas Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2021 Minus 0,9 Persen
- VIVAnews/Dusep Malik
VIVA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, upaya pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19 baru akan terakselerasi di kuartal II-2021, seiring dengan terkendalinya penanganan kasus COVID-19 di Tanah Air.
Sementara untuk kuartal I-2021 ini, Suharso memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional masih akan mengalami kontraksi antara 0,6 persen sampai 0,9 persen secara year-on-year.
“Di kuartal I-2021 ini diperkirakan ekonomi masih akan terkontraksi sekitar 0,6 persen sampai 0,9 persen year-on-year. Kita tunggu besok tanggal 5 (Mei) akan diumumkan oleh BPS," kata Suharso dalam telekonferensi di acara Musrenbangnas 2021, Selasa 4 Mei 2021.
Suharso mengatakan, jika dilihat dari aspek perkembangan ekonomi sebuah negara dalam setahun terakhir, menurutnya apa yang terjadi di China bisa dijadikan contoh dalam upaya memperbaiki perekonomian pascapandemi secara cepat.
Di mana, pemulihan ekonomi China sudah dimulai sejak kuartal II-2020 lalu, meskipun di kuartal I-2020 mereka sempat mengalami kontraksi ekonomi yang sangat dalam. Sampai akhirnya, China pun berhasil melakukan rebound di kuartal I-2021, dengan pertumbuhan ekonominya yang mencapai 18,3 persen.
"Kunci pemulihan ekonomi yang tepat dan yang sangat cepat ini adalah karena keberhasilannya dalam mengendalikan penyebaran COVID-19," ujar Suharso.
Dia pun mengakui perkembangan kasus COVID-19 di Tanah Air saat ini sudah menunjukkan adanya tren penurunan kasus. Meskipun, di beberapa daerah masih terlihat adanya tren peningkatan kasus COVID-19, seperti misalnya di Provinsi Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Riau.
Karenanya, Suharso pun berharap agar masyarakat bisa tetap meningkatkan kewaspadaan dan konsisten menerapkan protokol kesehatan, guna mencegah timbulnya kluster baru COVID-19 seiring program vaksinasi yang masih terus digencarkan oleh pemerintah.
"Jadi kalau kita bisa mengatasi dan mengendalikan (penyebaran COVID-19), mudah-mudahan kepercayaan publik terhadap kondisi kesehatan akan meningkat dan ikut mendorong pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.