Garap Proyek ESCO, Amarta Karya Targetkan Pendapatan Rp1,5 Triliun
- Dokumentasi AMKA.
VIVA – PT Amarta Karya (AMKA) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Esco Oil Indonesia dalam rangka kerja sama penyediaan jasa konstruksi yang dibutuhkan. Dari kerja sama tersebut BUMN Konstruksi itu menargetkan pendapatan hingga Rp1,5 triliun.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan oleh Direktur Utama AMKA Nikolas Agung dan Direktur Utama PT Esco Oil Indonesia Michael John Weeks di Jakarta 29 April 2021. Nikolas mengatakan, kerja sama ini merupakan salah satu strategi bisnis perseroan dengan menggaet mitra strategis untuk menggenjot kinerja.
Baca juga: Jika Terpilih Jadi Ketum, Anindya Bakrie Bentuk Kadin Solution Center
"Kami akan melakukan best effort dan best practice agar proyek di bidang jasa konstruksi ini bisa dilaksanakan dengan lancar. Melalui kemitraan strategis, dapat terus meningkatkan kinerja AMKA sebagai perusahaan yang andal serta mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi Indonesia," ujar Nikolas dikutip dari keterangannya, Sabtu 1 Mei 2021.
Dia menjabarkan, proyek-proyek yang akan dilaksanakan oleh ESCO di Indonesia diantaranya Hydrogen Plat di Cilacap, LPG Terminal di Bengkulu, Indramayu, Sibolga dan Batam, TPPI Olefin Plant Complex Development Tuban dan Crude Oil Storage Tank di Cilacap, Lawe-Lawe, Dumai.
Nikolas menegaskan, kemitraan strategis menjadi salah satu strategi kunci untuk mengkonversi peluang di situasi yang sarat akan tantangan ini. Rencana kerja sama ini merupakan langkah nyata AMKA untuk mengembangkan bisnis agar AMKA semakin berkualitas dan memiliki pengalaman yang lebih baik dalam dunia jasa kontruksi.
Sementara itu, John Weeks mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi yang sangat besar untuk berinvestasi. Negara-negara seperti Amerika, Uni Emirates Arab dan negara Eropa lainnya sangat ingin berinvestasi di South East Asia, salah satunya adalah peluang yang bagus di Indonesia.
"Dan saat ini adalah waktu yang tepat," tambahnya.
Menurutnya, dalam kurun waktu sekitar 6 bulan, ESCO akan mengadakan pertemuan dengan beberapa perusahaan di Indonesia untuk membahas komitmen investasi. Termasuk dengan perusahaan yang sangat berkompeten dibidangnya termasuk Amarta Karya.
"Saya berharap Esco dan AMKA bisa melakukan kerja sama ini dengan baik selama 5 tahun ke depan," ungkapnya.
Komisaris Utama ESCO Taufik Hidayat menambahkan, ESCO akan memulai pekerjaan proyek tahap pertama yang direncakan tahun ini dengan Badak LNG dan kemudian dilanjutkan dengan proyek Pertamina Cilacap RU IV.
Ruang lingkup kerja sama jasa konstruksi yang akan dikerjakan oleh AMKA meliputi pondasi, pekerjaan sipil, pekerjaan struktur baja, pekerjaan Mekanikal Elektrikal (ME) umum. Seperti firefighting, HVAC, utility piping, power generation system, dermaga dan pelabuhan, bangunan kantor, serta pabrik.