Deretan BUMN yang Akan IPO Terkuak, Ini Daftar Lengkapnya
- vivanews/Andry Daud
VIVA – Pemerintah semakin mematangkan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) bagi 10-15 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai tahun ini. Tujuannya untuk semakin tangguh bersaing di pasar global.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, Presiden Joko Widodo bahkan sudah menjadikan pembahasan ini dalam sidang kabinet paripurna yang digelar beberapa hari terakhir. Namun dia belum menyebutkan nama-nama deretan BUMN tersebut.
"Sesuai presentasi yang sudah disampaikan Pak Presiden, saat sidang kabinet paripurna kita punya keinginan go public kan 10-15 BUMN yang bisa fight di kompetisi secara terbuka," kata dia saat Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 seperti dikutip Jumat, 30 April 2021.
Baca juga: Harga Komoditas Tambang Naik, IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan
Sudah beredar juga nama anak usah BUMN yang akan IPO. Di antaranya dari Klaster Energi, Minyak dan Gas, Klaster Industri Kesehatan, Klaster Jasa Keuangan, Klaster Industri Pangan dan Pupuk, Klaster Jasa Telekomunikasi dan Media serta Klaster Industri Mineral dan Batubara.
Meski demikian, Erick menekankan, pemerintah tidak akan sembarangan menawarkan BUMN dan anak usahanya tersebut kepada publik. Terdapat sejumlah metode yang digunakan untuk IPO BUMN, salah satunya berdasarkan ketahanan usaha dan adaptasi dari persaingan global.
"Karena suka tidak suka eranya sekarang terbuka, dengan ada digitalisasi ini sudah tidak bisa dibendung. Metode yang kita lihat dan buktinya BUMN itu bisa sustain apa yang dilakukan di Klaster Himbara atau di Klaster Telekomunikasi," tegas Erick.
Erick menekankan, secara umum, yang sudah paling siap untuk IPO berasal dari Klaster Jasa Keuangan seperti Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) maupun Klaster Jasa Telkomunikasi dan Media. Mereka terbukti berdaya tahan tinggi dalam persaingan selama ini.
"Marketnya terbuka, ada swasta dan asing yang berkompetisi tetapi BUMN ini masih kuat. Bank Himbara masih top 10 di industri bank di Indonesia. Mandiri dengan strategi korporasi, BTN kita kembangkan mortgage bank, BRI kita perkuat dengan Pegadaian dan PNM," tutur dia.
Dengan sedikit perubahan model dan strategis bisnis seperti BRI yang tidak boleh lagi pinjaman korporasi sampai 40 persen tapi harus 20 persen dan 80 persen nya harus untuk UMKM terbukti mampu menjaga bisnisnya meski di tengah Pandemi COVID-19.
"Juga perbaikan model di BNI, karena BNI akan kita jadikan bank internaisonal supaya kita dapat cheaper funding, apalagi BNI punya foot print di mana-mana ada di Jepang, AS dan Eropa. Ini salah satu keunggulan BNI bisa mendukung pasar ekspor dan global," katanya.
Di sisi lain, dia menekankan, sudah ada tolak ukur atau benchmarking yang dilakukan pemerintah dari sejumlah negara serta melakukan studi banding untuk melihat proses IPO berbagai BUMN di negara-negara tersebut untuk bisa sukses menjadi besar.
"Kita juga akan melihat beberapa negara yang punya BUMN juga kita ingin benchmarking supaya BUMN bisa bangun dari tidur jadi raksasa besar. Percuma kita downsizing BUMN dari 143 jadi 41 tapi tetap kecil," tegasnya.
Dari data Kementerian BUMN, berikut daftar BUMN dan anak usahanya yang direncanakan akan IPO:
Klaster Energi, Minyak dan Gas
PT Pertamina International Shipping
PT Pertamina Geothermal Energi
PT Pertamina Hulu Indonesia
PT Pembangkit Listrik Tenaga Uap
PT Pertamina Hilir
Klaster Industri Kesehatan
PT Indonesia Healthcare Corporation (Persero)
PT Bio Farma (Persero)
Klaster Jasa Keuangan
PT EDC and Payment Gateway
Klaster Industri Pangan dan Pupuk
PT Pupuk Kalimantan Timur
Klaster Jasa Telekomunikasi dan Media
PT Dayamitra Telekomunikasi, anak usaha Telkom
PT Telkom Data Center, anak usaha Telkom
Klaster Industri Mineral dan Batubara
PT Inalum Operating
PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau MIND ID
PT Logam Mulia.